Ferry Irwandi Bantah Pemerintah Tutup Mata dan Politisasi Isu Sensitif: Saya Difitnah!

Ferry Irwandi membantah keras tudingan bahwa ia pernah mengatakan pemerintah menutup mata terhadap suatu isu sensitif. Ia mengaku tidak pernah berniat mempolitisasi masalah tersebut ataupun membuat konten khusus yang berpotensi menimbulkan kontroversi.

Dalam sebuah unggahan pada Senin (8/12/2025), Ferry menyatakan bahwa selama ini ia memilih diam, tetapi narasi miring yang berkembang kini sudah melewati batas. Ia merasa difitnah oleh banyak pihak yang berbeda, tapi dengan kecaman dan narasi yang sama.

Menurut Ferry, kesalahpahaman itu bermula dari sebuah penggalangan dana secara live yang diadakan seminggu lalu. Ia mengklarifikasi bahwa narasi yang beredar berasal dari seseorang yang menghubunginya via ponsel dan menceritakan kondisi di lapangan, bukan dari pernyataan resmi dirinya.

Ferry menegaskan, “Saya tidak pernah mengatakan bahwa pemerintah tutup mata. Saya juga tidak pernah mempolitisasi isu tersebut ataupun membuat konten khusus soal itu.” Oleh karena itu, ia meminta agar rekan media mengklarifikasi dan memverifikasi pemberitaan yang dianggapnya mengandung fitnah dan keliru.

Lebih lanjut, Ferry yang juga CEO Malaka Project menjelaskan bahwa di lapangan sebenarnya berlangsung kolaborasi yang baik antara berbagai pihak. Relawan, NGO, pemerintah pusat dan daerah, hingga TNI dan Polri, semua bekerja sama untuk mengatasi isu yang ada.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkan narasi negatif yang bisa memperburuk suasana. Menurutnya, kerja sama di lapangan sudah berjalan harmonis dan saling berbagi peran secara efektif.

Ferry menutup pernyataannya dengan ajakan agar semua pihak menjaga keharmonisan dan tidak memanas-manasi situasi. “Semua merasa saling berbagi kerja dan berjalan dengan baik, janganlah kayak gini, buat apa,” ujarnya.

Berikut poin-poin penting dari bantahan Ferry Irwandi:

1. Tidak pernah menyatakan pemerintah tutup mata terhadap isu sensitif.
2. Tidak berniat mempolitisasi atau membuat konten khusus terkait isu tersebut.
3. Narasi yang beredar berasal dari cerita pihak lain saat live penggalangan dana, bukan pernyataan resmi.
4. Meminta klarifikasi dan verifikasi kepada media atas berita yang menuduhnya.
5. Menegaskan adanya kolaborasi baik antara relawan, NGO, pemerintah, TNI, dan Polri di lapangan.
6. Mengajak publik untuk tidak memperkeruh suasana dan menjaga keharmonisan kerja bersama.

Dengan pernyataannya tersebut, Ferry Irwandi berusaha meluruskan informasi yang salah terkait isu ini. Ia menekankan pentingnya akurasi dan tanggung jawab dalam penyajian berita agar suasana tetap kondusif dan kerja kemanusiaan tidak terganggu.

Baca selengkapnya di: www.suara.com
Exit mobile version