Film Agak Laen: Menyala Pantiku berhasil mencatatkan prestasi luar biasa di industri perfilman Indonesia. Hanya dalam 12 hari sejak penayangan perdana, film ini sudah menembus daftar 10 besar film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Film ini dirilis pada 27 November 2025 dan langsung menarik perhatian dengan pencapaian penonton yang fenomenal. Pada hari pertama, Agak Laen berhasil meraih 272.846 penonton yang menunjukkan antusiasme tinggi dari masyarakat.
Laju Penonton yang Terus Meningkat
Dalam tiga hari, film ini sudah melampaui 1 juta penonton. Pencapaian ini semakin melejit di minggu pertama, dengan angka penonton mencapai 3 juta orang. Hal ini membuktikan bahwa film tersebut cukup kuat dan diminati dalam persaingan sengit di bioskop.
Data dari Cinepoint menunjukkan tren positif yang stabil. Lonjakan penonton terjadi biasanya saat akhir pekan, contohnya pada 10 Desember 2025 ketika hampir 700.000 orang menonton dalam satu hari.
Walau sempat mengalami penurunan penonton sejak 8 Desember 2025, yaitu turun hampir 50% dari 600 ribu ke bawah 400 ribu per hari, namun tren keseluruhan tetap kuat dan optimis untuk terus bertambah.
Posisi Strategis di Daftar Film Terlaris
Setelah 12 hari tayang, Agak Laen: Menyala Pantiku mengumpulkan total 5.639.599 penonton. Angka ini berhasil menempatkan film tersebut di posisi ke-9 dalam daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Film ini berada tepat di bawah Vina: Sebelum 7 Hari (2024) yang meraih 5.815.945 penonton. Sementara itu, pemuncak daftar masih dipegang oleh film animasi Jumbo dengan lebih dari 10 juta penonton.
Karena film ini masih tayang di bioskop, jumlah penonton diprediksi akan terus bertambah dan posisi dalam daftar film terlaris berpotensi naik. Cinepoint memperkirakan bahwa Agak Laen akan segera mencapai angka 6 juta penonton dalam waktu dekat.
Sinopsis dan Daya Tarik Film
Agak Laen: Menyala Pantiku menceritakan tentang empat tokoh utama, yaitu Bene, Boris, Jegel, dan Oki yang berperan sebagai detektif gagal. Mereka menyamar di sebuah panti jompo untuk mengungkap kasus pembunuhan anak wali kota.
Selama menjalankan misi tersebut, mereka harus menghadapi berbagai masalah pribadi dan situasi kocak yang terjadi di panti jompo. Konsep cerita yang unik dan humor segar menjadi salah satu daya tarik film ini di mata penonton.
Perolehan angka penonton yang pesat mencerminkan resonansi positif dari masyarakat terhadap film produksi Imajinari ini. Kesuksesan Agak Laen membuka ruang optimisme untuk karya-karya film Indonesia lainnya di masa depan.
Film ini sekaligus menandai capaian penting bagi sineas lokal dan industri perfilman nasional dengan genre yang berbeda namun tetap mendapat sambutan luas. Perjalanan Agak Laen dalam daftar 10 besar film terlaris di Indonesia menjadi bukti kalau inovasi konten mampu menarik perhatian dan minat penonton secara massif.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com