Sean “Diddy” Combs mengalami penundaan tanggal pembebasan dari penjara hampir sebulan. Tanggal bebasnya diubah dari 8 Mei 2028 menjadi 4 Juni 2028.
Federal Bureau of Prisons belum memberikan penjelasan resmi mengenai alasan pergeseran tanggal tersebut. Penundaan ini muncul di tengah laporan dugaan pelanggaran aturan penjara yang melibatkan Diddy.
Latar Belakang Hukuman Sean Diddy
Pada Oktober lalu, Diddy divonis hukuman 50 bulan penjara usai dinyatakan bersalah atas dua dakwaan pengangkutan untuk tujuan prostitusi. Ia menjalani hukuman di Federal Correctional Institution (FCI) Fort Dix, New Jersey.
Kasusnya bermula dari penangkapan pada September 2024 di Brooklyn, New York. Selain dakwaan utama tersebut, Diddy juga sempat menghadapi tuduhan perdagangan seks dan pemerasan, tetapi dua tuduhan itu dibebaskan pengadilan.
Dugaan Pelanggaran Aturan di Penjara
Media hiburan TMZ melaporkan bahwa beberapa hari setelah tiba di penjara, Diddy diduga membuat alkohol rumahan. Ia menggunakan campuran minuman soda Fanta, gula, dan apel yang difermentasi selama dua minggu.
Meski ada pertimbangan untuk memindahkannya ke unit lain, Diddy tetap berada di sel semula. Namun, perwakilan Diddy membantah keras tuduhan ini dan menyatakan bahwa kabar tersebut adalah laporan palsu dan sembrono.
Juru bicara Diddy mengatakan, “Ia tidak melanggar aturan apa pun di penjara. Kesadaran diri dan komitmen terhadap ketenangan adalah prioritasnya.” Ia meminta publik memberi ruang agar Diddy dapat fokus pada pertumbuhan pribadinya.
Isu Panggilan Telepon Tiga Arah
Selain dugaan pembuatan alkohol, CBS News melaporkan bahwa Diddy juga diduga melakukan panggilan telepon tiga arah dari dalam penjara. Praktik ini dilarang oleh aturan Biro Penjara AS.
Namun, pihak Diddy kembali membantah tuduhan tersebut. Mereka menjelaskan bahwa panggilan itu dilakukan dengan pengacara dan termasuk hak istimewa klien-pengacara. Ia pun sedang menjalani program rehabilitasi narkoba dan bekerja di perpustakaan kapel penjara.
Reaksi Tim Hukum Diddy
Setelah vonis dijatuhkan pada 3 Oktober 2025, pengacara Diddy, Marc Agnifilo, mengkritik keputusan hakim Arun Subramanian. Ia menyatakan bahwa hakim tersebut bertindak “seperti juri ke-13” dan mempertanyakan keputusan juri.
Tim hukum Diddy berencana mengajukan banding dengan alasan hukuman 50 bulan terlalu berat dan dipengaruhi oleh tekanan eksternal. Proses hukum lanjutan ini masih akan menjadi fokus perhatian publik.
Berbagai spekulasi terkait pelanggaran aturan selama masa tahanan Sean Diddy masih terus beredar. Hingga kini, tidak ada penjelasan resmi yang mengonfirmasi penyebab pasti penundaan tanggal bebasnya di penjara.
Kasus dan perkembangan terbaru mengenai Sean Diddy menjadi sorotan penting dalam pemberitaan hukum dan kriminalitas selebritas Amerika Serikat. Masyarakat masih menantikan langkah selanjutnya dari pihak hukum dan Diddy sendiri terkait situasi yang ia hadapi.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com





