Paus Leo XIV menggelar audiensi khusus dengan sejumlah selebritas Hollywood ternama di Aula Clementine, Vatikan. Pertemuan ini mengundang aktor dan sineas seperti Cate Blanchett, Viggo Mortensen, Monica Bellucci, Chris Pine, serta sutradara Gus Van Sant.
Dalam kesempatan itu, Paus Leo XIV memberi pesan penting agar para sineas terus berkarya sebagai “peziarah imajinasi”. Ia menekankan bahwa sineas memiliki peran vital dalam menghadirkan harapan melalui karya-karyanya bagi masyarakat luas.
Dialog Baru Gereja dengan Dunia Film
Audiensi ini juga menjadi momen simbolis bagi Paus Leo XIV, yang baru menjabat selama enam bulan. Ini menandai langkah baru Gereja Katolik dalam membuka dialog dengan kalangan kreatif internasional, terutama industri film. Sutradara Spike Lee menyebut acara ini sebagai “a great day” dan menegaskan pentingnya pertemuan ini sebagai audiensi Vatikan pertama dengan para profesional film global.
Paus menggunakan bahasa Italia untuk menyampaikan apresiasi terhadap sinema yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik. Ia menyebut sinema memiliki “capacity to amaze” atau kemampuan untuk memukau penontonnya. Namun, Paus juga mengingatkan agar sineas tidak menghindari tema-tema sosial yang sulit.
Mengangkat Isu Sosial Melalui Sinema
Dalam pidatonya, Paus Leo XIV menyoroti sejumlah masalah sosial yang kerap terlupakan, seperti kekerasan, kemiskinan, pengasingan, kesepian, kecanduan, hingga perang. Ia mengatakan, “Sinema yang bagus tidak mengeksploitasi rasa sakit; ia mengenali dan mengeksplorasinya.” Pernyataan ini menegaskan pentingnya sinema yang mampu menyampaikan realitas hidup dengan empati dan kedalaman.
Paus juga memuji sutradara-sutradara besar yang berani mengangkat tema-tema tersebut. Pesan ini menjadi dorongan agar karya film jangan hanya bersifat hiburan dangkal, tetapi bisa menjadi medium refleksi untuk masyarakat.
Tantangan dan Harapan Dunia Perfilman
Selain soal tema, Paus Leo XIV juga mengangkat sejumlah tantangan dalam industri film saat ini. Ia menyinggung mogok besar yang berlangsung di Hollywood dan masalah pendanaan, khususnya yang terjadi di Italia. Paus mengingatkan pentingnya menjaga eksistensi bioskop sebagai ruang sosial dan budaya yang berharga.
“Banyak orang yang mengatakan bahwa seni sinema dan pengalaman sinematik sedang dalam bahaya,” ucapnya. Ia menyerukan lembaga terkait untuk bekerja sama menjaga nilai-nilai sosial dalam sinema, yang disebutnya sebagai “jantung komunitas.”
Simbol Solidaritas dan Harapan
Setelah pidato, Paus Leo XIV memberikan berkat dan menyapa satu per satu tamu yang hadir. Cate Blanchett, yang memimpin barisan aktor dan sineas, mengungkapkan bahwa Paus mendorong mereka untuk kembali ke dunia kerja dan “menginspirasi orang-orang.”
Sejumlah tamu juga membawa cendera mata sebagai simbol solidaritas dan penghargaan. Blanchett memberikan gelang tenun yang melambangkan dukungan terhadap pengungsi, sementara Spike Lee menghadiahkan kaus New York Knicks bertuliskan “Pope Leo” serta angka 14.
Film Favorit Paus Leo XIV
Vatikan merilis daftar empat film favorit Paus yang merefleksikan pandangannya tentang sinema, yaitu The Sound of Music, It’s a Wonderful Life, dan Life is Beautiful. Pilihan ini menunjukkan kecenderungan Paus menghargai film yang mengandung pesan kemanusiaan dan inspirasi.
Audiensi ini menunjukkan bagaimana Paus Leo XIV memposisikan sinema sebagai medium penting untuk menyebarkan harapan dan menyuarakan masalah sosial. Pertemuan ini juga menjadi bukti bahwa dunia kreatif dan spiritual dapat saling menguatkan melalui dialog dan kolaborasi.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com





