Film Sci-Fi Pertama Indonesia “Pelangi di Mars” Siap Tayang di Layar Lebar 2026

Shopee Flash Sale

Indonesia akan segera menyaksikan kehadiran film sci-fi pertama berjudul Pelangi di Mars yang dijadwalkan tayang pada tahun 2026. Film ini digarap oleh sutradara Upie Guava melalui rumah produksi Mahakarya Pictures dan menggunakan teknologi canggih seperti CGI, Green Screen, serta Extended Reality (XR).

Pelangi di Mars mengisahkan masa depan pada tahun 2100, di mana Bumi mengalami krisis air bersih akibat monopoli korporasi. Cerita ini berfokus pada seorang gadis berusia 12 tahun bernama Pelangi, manusia pertama yang lahir dan tumbuh besar di Mars.

Konflik memaksa koloni manusia di Mars meninggalkan planet tersebut dan kembali ke Bumi. Namun, Pelangi memilih tetap tinggal di Mars bersama sekelompok robot setia yang mendampinginya.

Pelangi memulai petualangan mencari elemen langka bernama Zeolith Omega. Elemen ini dipercaya mampu menjadi solusi pemurni air yang sangat dibutuhkan umat manusia.

Film ini unik karena menggabungkan pengambilan gambar di dunia nyata dan virtual melalui teknologi hybrid shooting. Studio DossGuava digunakan sebagai salah satu lokasi untuk mendukung proses produksi.

Upie Guava memanfaatkan Extended Reality (XR) untuk menciptakan visual Mars yang realistis dan imersif. Teknologi ini menggabungkan interaksi grafis buatan manusia dan sistem komputer.

Sejak awal 2020, Upie Guava melakukan riset ekstensif untuk menghadirkan detail ilmiah dan visual yang akurat. Produksi film ini menelan biaya terbesar dibanding lima film produksi Mahakarya Pictures sebelumnya.

Pelangi di Mars menjadi tonggak penting dalam sejarah perfilman Indonesia sebagai film sci-fi pertama dengan teknologi mutakhir. Film diharapkan mampu membuka cakrawala baru bagi industri film lokal di genre fiksi ilmiah.

Berikut adalah beberapa fakta penting mengenai film Pelangi di Mars:
1. Berlatar tahun 2100 dengan tema krisis air bersih di Bumi.
2. Tokoh utama adalah Pelangi, manusia pertama kelahiran Mars.
3. Menggunakan teknologi hybrid shooting dan XR.
4. Melibatkan riset sejak 2020 untuk akurasi ilmiah dan visual.
5. Direncanakan selesai produksi dan tayang pada kuartal pertama tahun 2026.

Pelangi di Mars menjadi harapan bagi penggemar film Indonesia yang menanti karya berkelas internasional dengan cerita masa depan dan teknologi canggih. Film ini juga mengangkat isu sosial dan lingkungan yang relevan dengan kondisi zaman saat ini.

Dengan persiapan matang dan teknologi tinggi, Pelangi di Mars siap memperkenalkan genre fiksi ilmiah yang selama ini jarang diangkat di perfilman Indonesia. Selain hiburan, film ini merangsang imajinasi dan kesadaran akan tantangan hidup yang mungkin dihadapi manusia di masa depan.

Baca selengkapnya di: lifestyle.bisnis.com

Berita Terkait

Back to top button