
PGN dan Garuda Indonesia Salurkan 3 Ton Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bersama Danantara dan Garuda Indonesia mengirimkan tiga ton bantuan tahap kedua bagi masyarakat terdampak banjir dan longsor di Aceh serta beberapa wilayah di Sumatera. Pelaksanaan distribusi bantuan ini dilakukan pada awal Desember dengan fokus utama di wilayah Aceh yang mengalami dampak bencana paling signifikan.
Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, menjelaskan bahwa bantuan tersebut meliputi kebutuhan pokok seperti beras, mi instan, dan air mineral. Selain itu, paket bantuan juga mencakup perlengkapan ibu dan anak berupa pembalut serta popok bayi, serta paket kesehatan dan obat-obatan untuk kebutuhan darurat.
Fajriyah menegaskan bahwa bantuan tersebut dirancang untuk menjawab kebutuhan paling mendesak di lapangan. "Kami memastikan bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat di tengah kondisi sulit," ujarnya melalui keterangan di Jakarta.
Kolaborasi antara PGN, Danantara, dan Garuda Indonesia menjadi kunci dalam percepatan pengiriman bantuan. Fajriyah menambahkan, "Dalam kondisi darurat seperti ini, kerja sama erat penting agar bantuan cepat sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan."
Distribusi bantuan tahap kedua ini dilakukan dengan koordinasi bersama BUMN Koordinator Aceh dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Hal ini bertujuan agar penyaluran bantuan tepat sasaran dan cepat menjangkau penerima manfaat.
Sebelumnya, PGN juga telah menyalurkan bantuan tahap pertama yang difokuskan di Sumatera Utara. Bantuan awal tersebut mencakup kebutuhan pokok, perlengkapan darurat, serta dukungan logistik lainnya yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Fajriyah menyampaikan komitmen PGN untuk terus mendampingi masyarakat hingga kondisi di wilayah terdampak berangsur membaik. "Semoga upaya bersama ini mempercepat pemulihan dan memberikan kekuatan bagi masyarakat terdampak untuk bangkit kembali," katanya.
Dengan langkah cepat dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan proses penanganan bencana di Sumatera dapat berlangsung lebih efektif dan efisien, sehingga mempercepat pemulihan komunitas terdampak.
Baca selengkapnya di: www.antaranews.com





