Auckland FC vs Wellington Phoenix: Awal Mula Persaingan Sengit di Liga A-League

Aksi Rivalitas Panas Auckland FC dan Wellington Phoenix di A-League

Pertemuan antara Auckland FC dan Wellington Phoenix dalam kompetisi A-League kini menjadi salah satu rivalitas paling menarik di sepak bola Selandia Baru dan Australia. Persaingan ini muncul akibat beberapa insiden kontroversial yang memicu tensi antar klub dan pendukung sejak pertemuan pertama mereka.

Salah satu pemicu awal adalah peminjaman kiper eks-Wellington Phoenix, Alex Paulsen, dari AFC Bournemouth ke Auckland FC. Situasi ini menjadi sorotan tajam bagi para penggemar Phoenix yang melihatnya sebagai pengkhianatan. Pada pertemuan perdana, Auckland berhasil menundukkan Wellington dengan gol telat, lalu memasang billboard bertuliskan “Welcome to Ellington” di ibu kota, yang difahami sebagai klaim kemenangan bagi Auckland. Langkah ini memicu kekecewaan mendalam dari kubu Wellington.

Ketegangan di antara Pelatih

Ketegangan tidak hanya terlihat dalam aksi supporter, namun juga antara pelatih Steve Corica (Auckland FC) dan Giancarlo Italiano (Wellington Phoenix). Ketika mereka bertemu pada laga kedua, Corica menuduh Italiano kurang menghormati lawan usai Auckland mengamankan kemenangan 2-1. Hal ini menarik, mengingat keduanya pernah bekerja sama di Sydney FC. Situasi seperti ini jarang terjadi di dunia olahraga Selandia Baru yang biasanya mengedepankan sikap sportif dan fokus internal tim.

Pada pertemuan berikutnya, Auckland semakin mendominasi dengan kemenangan besar 6-1, sekaligus menyudutkan narasi derby karena jarak poin yang besar, yakni 29 poin dari Phoenix. Namun, musim ini rivalitas itu bangkit kembali. Pertemuan terakhir berakhir imbang 2-2 meski Auckland bermain dengan jumlah pemain kurang akibat kartu merah.

Performa dan Tantangan Tim

Wellington Phoenix mulai menunjukkan perbaikan di awal musim dengan raihan hasil yang campur aduk, termasuk kemenangan impresif atas Adelaide. Tim ini memiliki kekuatan di lini serang dengan pemain seperti Carlo Armiento dan Ifeanyi Eze, tetapi lini pertahanan mereka masih menjadi titik lemah. Sementara itu, Auckland FC memiliki kualitas skuad yang lebih dalam, meski performa mereka belum maksimal. Cedera kapten Hiroki Sakai dan masalah kebugaran penyerang utama Guillermo May memengaruhi hasil akhir mereka.

Meskipun Auckland masih menjadi favorit, tekanan dari sejarah derbi yang berat bagi Wellington cukup besar. Phoenix belum pernah mencetak gol pada babak pertama saat berkunjung ke Auckland dalam dua pertemuan terakhir. Pertandingan berikutnya menjadi peluang bagi Wellington untuk menunjukkan perubahan dan menghidupkan kembali rivalitas yang semakin memanas ini di A-League.

Baca selengkapnya di: www.nzherald.co.nz
Exit mobile version