Analisis Titik Rawan Saham BBCA: Faktor Risiko dan Peluang Investasi Terbaru

Shopee Flash Sale

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami tekanan signifikan setelah anjlok 2,41% ke level Rp 8.100 pada perdagangan Selasa lalu. Penurunan ini disebabkan aksi jual besar-besaran oleh investor asing yang membukukan net sell Rp 347,18 miliar.

Volume transaksi tercatat cukup tinggi yaitu mencapai 113,06 juta saham dengan frekuensi perdagangan sebanyak 45.362 kali. Dalam sepekan terakhir, saham BCA terkoreksi hingga 3,28% dengan total net sell asing mencapai Rp 540,95 miliar.

Titik Rawan Saham BBCA
Menurut analisis teknikal Kiwoom Sekuritas, level Rp 8.100 menjadi titik stoploss penting bagi saham BBCA. Jika harga saham turun melewati titik ini, maka saham dipandang dalam kondisi rawan dan berpotensi mengalami penurunan lebih lanjut.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas menawarkan strategi berbeda dengan melakukan speculative buy pada saham BBCA. Mereka merekomendasikan titik masuk di level Rp 8.200 dengan target harga antara Rp 8.700 hingga Rp 9.000. Stoploss disarankan pada posisi Rp 7.950.

Strategi Investasi dalam Kondisi Pasar Saat Ini
Investor diminta berhati-hati mengikuti pergerakan harga saham BBCA yang sedang bergejolak. Berikut beberapa poin penting yang dapat dijadikan panduan:

  1. Pantau level stoploss di Rp 8.100 atau Rp 7.950 sesuai masing-masing analisis.
  2. Pertimbangkan entry point di Rp 8.200 untuk peluang rebound jangka pendek.
  3. Waspada aksi jual asing yang masih berpotensi berlanjut.

Saham BBCA yang merupakan emiten bank swasta terbesar ini memang masuk fase volatilitas tinggi akibat tekanan jual investor asing. Namun, peluang untuk mengkapitalisasi pergerakan harga masih terbuka lebar dengan strategi yang tepat. Investor dianjurkan untuk memantau kondisi pasar dan berita terkini agar keputusan investasi tetap objektif dan berbasis data.

Baca selengkapnya di: investor.id

Berita Terkait

Back to top button