Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Nataru di Jawa Timur
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Harisandi Savari, mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Ia menegaskan, momentum libur panjang yang bertepatan dengan puncak musim hujan harus diantisipasi secara serius.
Harisandi menyebutkan, cuaca ekstrem akhir tahun berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung. Oleh sebab itu, ia mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menyiapkan strategi mudik yang adaptif dan komprehensif menghadapi kondisi tersebut.
Selain fenomena cuaca, peningkatan mobilitas masyarakat selama Nataru menjadi perhatian khusus. Adanya libur sekolah, perpindahan antarwilayah, serta keramaian di destinasi wisata diperkirakan menambah beban lalu lintas di sejumlah titik strategis. Harisandi pun mengusulkan penerapan rekayasa lalu lintas seperti one way, contra flow, hingga sistem ganjil-genap jika diperlukan.
Turut disoroti adalah perkembangan infrastruktur tol di Jawa Timur yang kini tersambung hingga Banyuwangi. Ruas Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi yang telah beroperasi secara fungsional dianggap sebagai faktor penting dalam menyusun strategi pengamanan arus mudik Nataru. Keberadaan jalan tol ini dapat mendukung kelancaran perjalanan sekaligus memperkuat kesiapsiagaan penanganan risiko cuaca.
Menurut BMKG Juanda Surabaya, puncak musim hujan di Jawa Timur diprediksi terjadi pada Januari dan Februari, dengan intensitas hujan yang meningkat serta potensi angin kencang. Kondisi ini berisiko tinggi menimbulkan bencana hidrometeorologi sehingga kewaspadaan masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan.
Harisandi mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati selama perjalanan, terutama saat menghadapi cuaca buruk. Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi lintas sektor pemerintah untuk memperkuat mitigasi dan respons terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama musim liburan Nataru.
Berikut langkah-langkah penting yang dianjurkan DPRD Jatim untuk kesiapan Nataru:
- Meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan risiko bencana.
- Menyiapkan strategi mudik yang adaptif dan detail.
- Melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan.
- Memanfaatkan jaringan jalan tol baru untuk kelancaran arus mudik.
- Memperkuat koordinasi lintas sektor pemerintah dan instansi terkait.
Dengan upaya ini, diharapkan perayaan Natal dan Tahun Baru di Jawa Timur dapat berjalan aman dan kondusif meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem.
Baca selengkapnya di: jatim.antaranews.com