McDonald’s cabang Belanda menarik iklan Natal yang dibuat menggunakan teknologi AI setelah menuai kritik tajam di media sosial. Iklan berjudul “waktu terburuk dalam setahun” menggambarkan kekacauan saat Natal seperti Santa terjebak kemacetan dan pesepeda Belanda tergelincir di salju, dengan pesan agar orang mengunjungi restoran McDonald’s sampai Januari.
Iklan ini dianggap menurunkan semangat Natal oleh banyak pengguna. Seorang warganet menulis, “Iklan ini secara tunggal merusak semangat Natal saya.” Komentar lain mengatakan, “Sudah seharusnya buang jauh-jauh sampah iklan AI ini.”
Reaksi dan Penarikan Iklan
McDonald’s Belanda menjelaskan bahwa iklan ini dimaksudkan untuk menunjukkan stres selama masa liburan di negara tersebut. Namun, berdasarkan komentar masyarakat dan liputan media internasional, banyak yang menganggap Natal adalah “waktu paling indah dalam setahun.” Karena respon negatif ini, perusahaan memutuskan untuk menarik iklan tersebut.
Pertahanan Pembuat Iklan tentang Penggunaan AI
Melanie Bridge, CEO Sweetshop Films yang membuat iklan, membela penggunaan AI sebagai alat bantu kreativitas dan bukan pengganti sentuhan manusia. Ia menjelaskan bahwa pembuatan iklan ini melibatkan sepuluh orang selama lima minggu penuh waktu, lebih lama dibandingkan produksi tradisional.
Kontroversi dan Perdebatan di Kalangan Profesional
Pendapat ini memicu perdebatan dalam industri. Emlyn Davies dari Bomper Studio mempertanyakan pengurangan keterlibatan manusia, termasuk aktor dan paduan suara, dalam produksi iklan AI ini. Ia menilai sepuluh orang jauh lebih sedikit dibandingkan produksi tradisional.
Konteks Industri Periklanan AI
Kasus McDonald’s ini bukan satu-satunya yang menghadapi reaksi keras. Coca-Cola juga meluncurkan iklan liburan berbasis AI meskipun pernah dikritik pada tahun sebelumnya. Perusahaan tersebut mencoba menghindari penggambaran manusia secara dekat dan menampilkan gambar hewan lucu dalam suasana musim dingin.
Penggunaan AI dalam iklan semakin menjadi perhatian publik dan profesional karena dampaknya terhadap kualitas produksi dan penerimaan konsumen. McDonald’s Belanda menjadi contoh nyata bagaimana inovasi teknologi bisa berhadapan dengan ekspektasi dan nilai tradisional masyarakat di masa Natal.
Baca selengkapnya di: www.theguardian.com