
Kolaborasi antara Yonif 808/Mbaham Matta, Tim Ekspedisi Patriot, dan Kelompok Tani Mandala 2 resmi diluncurkan untuk mengatasi gagal panen berulang di Kampung Pinang Agung, Distrik Bomberay, Fakfak, Papua Barat. Inisiatif ini hadir sebagai respons langsung terhadap penurunan produksi padi yang selama ini menjadi masalah serius bagi petani lokal.
Kegiatan kolaborasi fokus pada perbaikan sistem budidaya padi secara menyeluruh. Pendampingan dimulai dari pengolahan lahan, penanaman varietas unggul seperti IPB 13S, IPB 15S, dan padi gogo IPB 9G, hingga pengendalian hama secara intensif. Ketua Kelompok Tani Mandala 2, Pak Ojan, menyatakan, “Semoga ini bisa sampai panen, karena kami budidaya padi di sini sudah seperti anak sendiri, tetapi sering gagal dan itu membuat kami sedih.”
Pendampingan teknis yang diberikan menekankan pemantauan tanaman secara berkelanjutan agar hasil panen bisa maksimal. Kolaborasi ini bukan hanya bersifat seremonial, tetapi melibatkan tindakan nyata di lapangan dengan sinergi keahlian TNI dari Yonif 808/MM, inovasi dari Tim Ekspedisi Patriot, dan pengalaman lokal kelompok tani.
Berikut beberapa rangkaian kegiatan dalam kolaborasi tersebut:
1. Pendampingan teknis budidaya padi secara intensif
2. Pengolahan lahan yang baik sesuai standar agronomi
3. Penanaman varietas padi unggul yang adaptif
4. Pengendalian hama dengan metode antisipatif
5. Pemantauan pertumbuhan tanaman secara rutin dan berkala
Tujuan utama kolaborasi ini adalah meningkatkan produktivitas dan meminimalisasi risiko gagal panen. Harapannya, petani bisa memperoleh hasil panen yang berkelanjutan dan kesejahteraan mereka meningkat.
Melalui langkah komprehensif ini, Yonif 808/MM bersama Tim Ekspedisi Patriot dan Kelompok Tani Mandala 2 membawa angin segar untuk membangun sistem pertanian yang lebih tangguh di kawasan transmigrasi Bomberay. Pendekatan yang kolaboratif ini juga diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam budidaya padi.




