Proyek Stadion Piala Dunia Saudi Arabia 2034 Tertunda, Rencana Pangkas Biaya Diterapkan

Shopee Flash Sale

Saudi Arabia menghadapi keterlambatan dan penghematan biaya dalam pembangunan stadion untuk Piala Dunia 2034. Dana Investasi Publik (PIF), dana kekayaan negara Arab Saudi, menuntut pengurangan biaya dari kontraktor dan arsitek yang ikut tender pembangunan stadion.

Beberapa firma arsitektur diminta mengajukan ulang desain karena biaya yang dianggap terlalu tinggi. Kontraktor yang dijadwalkan memulai konstruksi tahun depan diberi tahu bahwa pembangunan tidak akan dimulai tepat waktu.

Rencana Stadion dan Lokasi

Rencana Saudi mencakup empat kota utama: Riyadh, Jeddah, Al Khobar, dan Abha. Termasuk juga pembangunan Stadion Neom di proyek mega futuristik The Line, sebuah kota vertikal setinggi 500 meter yang digerakkan oleh energi terbarukan. Rencananya, akan ada:

  1. Sebelas stadion baru
  2. Empat stadion renovasi dan perluasan

Beberapa perusahaan arsitektur internasional terlibat, seperti Foster + Partners dan Arup dari Inggris, serta Populous dari Amerika Serikat. Namun, hanya tiga venue yang telah mulai dibangun, sedangkan beberapa lain mengalami penundaan.

Faktor Penyebab Keterlambatan

Keterlambatan pembangunan terutama disebabkan oleh perlambatan pengeluaran PIF yang terpengaruh oleh harga minyak yang menurun. PIF juga mempertimbangkan pengurangan jumlah stadion dari 15 yang disetujui FIFA. Sebagai perbandingan, Piala Dunia di Qatar menggunakan delapan stadion, sementara edisi berikutnya di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada akan menggunakan 16 stadion.

PIF berencana memangkas pengeluaran minimal 20% pada tahun berikutnya. Mega proyek lain seperti Neom, Qiddiya City, dan Diriyah juga terkena dampak dari pengurangan anggaran ini. Meski begitu, prioritas tetap akan diberikan pada proyek olahraga.

Konteks Strategi Saudi

Proyek ini bagian dari visi pembangunan jangka panjang "Vision 2030" yang diketuai Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Program tersebut bertujuan mengurangi ketergantungan ekonomi Saudi pada minyak dan mengembangkan sektor pariwisata, hiburan, serta properti. PIF sebagai badan pendanaan utama masih sangat bergantung pada pendapatan minyak dari perusahaan negara Aramco yang baru-baru ini menurunkan harga karena oversuplai dan permintaan yang menurun.

Beberapa kontraktor bahkan diberi peringatan akan kehilangan kontrak jika tidak mampu mencapai penghematan signifikan. Meski demikian, PIF menyebut kondisi ini adalah hal biasa dan banyak keputusan penting masih menunggu sembilan tahun sebelum acara Piala Dunia dimulai pada November dan Desember.

Baca selengkapnya di: www.theguardian.com

Berita Terkait

Back to top button