Carlos Santos Ungkap Perbedaan Pendapat dengan Ayah Alcaraz di Wawancara Eurosport

Shopee Flash Sale

Carlos Santos, pelatih pertama Carlos Alcaraz, mengungkapkan pandangannya terkait berakhirnya hubungan profesional antara Alcaraz dan Juan Carlos Ferrero. Dalam wawancara dengan Eurosport, Santos menyampaikan bahwa dirinya mengalami situasi serupa saat harus mengakhiri kerja sama dengan Alcaraz pada masa awal pembinaan pemain muda tersebut.

Santos menjelaskan bahwa perubahan tersebut sebenarnya sudah dapat diperkirakan sejak masuknya Samuel López sebagai pelatih kedua. “Dengan Carlitos, semuanya berjalan secara bertahap agar tidak terjadi perubahan drastis dalam satu malam,” ujar Santos. Penyebab utama berakhirnya kerja sama ini menurut Santos adalah masalah perjanjian ekonomi dan waktu pendampingan di turnamen.

Menurutnya, Ferrero menginginkan Alcaraz didampinginya secara penuh di berbagai turnamen, namun Ferrero sendiri tidak dapat atau tidak ingin selalu mengikuti jadwal tersebut. Hal ini turut memperumit negosiasi kontrak, terutama soal pembagian persen hadiah. Santos menambahkan bahwa faktor ekonomi cukup signifikan dalam keputusan ini. “Saya juga pernah mengalami hal serupa dengan ayah dari Carlos, di mana saya mengajukan beberapa syarat yang tidak disetujui,” kata Santos menanggapi kesamaan situasi dengan Ferrero.

Lebih jauh, Santos menyoroti peran keluarga dan manajemen yang ada di sekitar Alcaraz. Ia menilai lingkungan Alcaraz sangat kekeluargaan dan menghargai semua anggota tim. Namun, ketika uang menjadi fokus utama dan tidak dibagi secara adil, hubungan dalam tim bisa rusak. Menurutnya, ayah Alcaraz dan agen berjuang untuk kepentingan masing-masing, dan ini adalah hal yang lumrah terjadi dalam dunia olahraga profesional.

Mengenai pelatih pengganti, Santos meyakini Samuel López akan berdampak sebagai pelatih sementara. “Pelatih baru harus siap tinggal di Murcia dan memahami bahwa tim ini besar, dengan banyak orang yang terlibat,” ujarnya. Santos merujuk nama-nama seperti David Ferrer dan Rafa Nadal sebagai kandidat ideal, meskipun faktor kedekatan geografis juga penting.

Terakhir, Santos menegaskan bahwa meski berpisah dengan Ferrero, Alcaraz telah menginternalisasi semua ilmu dan mental juara dari sang pelatih. “Carlitos adalah pemain yang mandiri dan memiliki tenis yang luar biasa tanpa tergantung siapa pelatihnya,” jelas Santos. Ia juga berharap Alcaraz dapat meraih gelar di Australia sebagai target utama musim ini.

Pandangan Carlos Santos ini memberikan gambaran mendalam mengenai dinamika di balik layar dunia tenis profesional, terutama pada masa transisi penting dalam karier seorang atlet muda berbakat seperti Carlos Alcaraz.

Baca selengkapnya di: www.eurosport.es

Berita Terkait

Back to top button