AS Perpanjang Tarif Tambahan untuk Chip China, Dampak Serius pada Pasar Teknologi Global

Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan penundaan penerapan tarif tambahan untuk impor semikonduktor asal China hingga Juni mendatang. Kebijakan ini diumumkan melalui pengajuan di Federal Register, yang menetapkan bahwa tarif awal akan menjadi nol selama 18 bulan ke depan.

Keputusan ini merupakan bagian dari proses investigasi yang dimulai setahun lalu oleh Kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR). Investigasi menemukan bahwa China melakukan praktik perdagangan tidak adil dengan menerapkan kebijakan non-pasar yang agresif agar bisa mendominasi industri semikonduktor global.

Dalam pengajuannya, USTR menyatakan bahwa “China telah menargetkan industri semikonduktor selama beberapa dekade dan menggunakan kebijakan serta praktik non-pasar yang semakin ketat untuk mengejar dominasi sektor tersebut.” Penundaan tarif ini juga dimaksudkan untuk meredakan ketegangan dagang antara kedua negara.

Tarif tambahan akan mulai diberlakukan pada 23 Juni mendatang dengan tingkat yang akan diumumkan setidaknya satu bulan sebelumnya. Langkah ini membuka peluang bagi AS untuk menggunakan tarif tersebut sebagai alat negosiasi apabila pembicaraan perdagangan di masa depan mandek.

Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari upaya yang dimulai pada masa pemerintahan Biden di bawah Pasal 301 Undang-Undang Perdagangan AS. Aturan ini berbeda dengan tarif di bawah Pasal 232 yang juga sempat menjadi ancaman terhadap impor chip asal China.

Berikut poin penting kebijakan tarif AS terhadap semikonduktor China:
1. Tarif semikonduktor awal sebesar nol selama 18 bulan.
2. Tarif baru akan diberlakukan pada 23 Juni mendatang.
3. Tarif ditujukan untuk chip lama dan berdasarkan hasil investigasi praktik perdagangan tidak adil.
4. Kebijakan ini bertujuan untuk menyeimbangkan kepentingan perusahaan AS dan upaya politik dagang.
5. Tarif terpisah dari kebijakan lain di bawah Pasal 232.

Penundaan penerapan tarif ini memberikan kepastian bagi perusahaan AS yang memantau dampak potensi tarif terhadap rantai pasok dan bisnis mereka. Kebijakan ini terus diawasi ketat karena berperan penting dalam persaingan teknologi dan perdagangan antara AS dan China.

Baca selengkapnya di: www.cnbc.com
Exit mobile version