Suhu tertinggi yang pernah tercatat di Islandia pada bulan Desember dicapai pada malam Natal. Termometer di kota Seyðisfjörður menunjukkan suhu mencapai +19,8°C pukul 11.00 pagi, angka yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah Arktik pada waktu ini.
Para ahli meteorologi dari Icelandic Meteorological Office menjelaskan bahwa peningkatan suhu ekstrem ini disebabkan masuknya massa udara tropis. Selain itu, faktor topografi daerah tersebut memperkuat pemanasan udara akibat angin kencang yang menimbulkan arus turun dari pegunungan.
Meteorolog Einar Sveinbjörnsson mengklarifikasi dalam unggahan Facebook bahwa suhu ini tergolong kehangatan palsu. Di stasiun lain di Seyðisfjörður, suhu maksimum tercatat mencapai 19,4 derajat, masih di bawah rekaman tertinggi yang diumumkan.
Rekor suhu maksimum bulan Desember sebelumnya tercatat pada tahun 2019 dengan angka +19,7°C. Tahun ini, daerah Bakkaherði juga mencatat suhu serupa, namun tetap yang paling tinggi secara resmi adalah di Seyðisfjörður.
Fenomena ini menunjukkan adanya pola cuaca yang sangat tidak biasa dan ekstrem di kawasan Arktik. Kondisi ini mengindikasikan perubahan iklim yang berpotensi berdampak pada ekosistem dan aktivitas manusia.
Peningkatan suhu yang drastis di tengah bulan Desember menimbulkan perhatian bagi para ilmuwan dan masyarakat setempat. Kejadian ini menjadi data penting dalam pemantauan iklim wilayah Arktik yang selama ini dikenal dengan suhu sangat dinginnya.
