Musim dingin kali ini membawa semangat baru bagi industri pariwisata Kashmir yang sempat lesu. Perayaan Natal menjadi momen penting yang menghidupkan kembali kunjungan wisatawan ke wilayah ini.
Ratusan wisatawan domestik dan warga lokal memadati Gulmarg dan Pahalgam, dua daerah yang sempat terguncang oleh serangan teror tahun ini. Saint Mary Church di Gulmarg menjadi pusat perhatian utama saat perayaan Natal berlangsung.
Gereja yang dibangun sejak 1902 ini berdiri megah di hamparan salju yang memukau di dataran tinggi Gulmarg. Para pengunjung merayakan Natal dengan penuh sukacita di bawah suasana dingin dan salju yang menambah keindahan momen.
Menurut Naresh Kumar, seorang wisatawan dari New Delhi, “Gulmarg menyediakan latar sempurna untuk perayaan Natal. Salju, lonceng gereja, dan kemeriahan di sekelilingnya.” Ungkapan ini menjadi gambaran antusiasme para pengunjung.
Persentase keterisian hotel di kawasan tersebut meningkat drastis dari sekitar 20% menjadi 70% pada malam Natal. Total kapasitas untuk wisatawan di wilayah ini mencapai sekitar 2300 tempat tidur sesuai data dari pelaku industri perhotelan setempat.
Di Pahalgam, yang juga menjadi lokasi serangan teror pada April lalu, Festival Musim Dingin dibuka oleh Maira Gupta, seorang anak wisatawan berusia enam tahun dari Maharashtra. Festival ini direncanakan berlangsung hingga Tahun Baru, menurut pejabat departemen pariwisata.
Sementara itu, di Srinagar, ibu kota musim panas Jammu dan Kashmir, diselenggarakan Christmas Kehwa Fest di tepi Danau Dal. Festival ini mempromosikan minuman khas setempat berbahan dasar saffron yang bernama kehwa.
Baber Chowdhary, Ketua Asosiasi Hotel dan Restoran J&K, menyatakan bahwa melalui inisiatif ini mereka berharap dapat membangkitkan kembali sektor pariwisata yang sebelumnya terpuruk. “Fokus kami adalah pemulihan pariwisata. Kegiatan ini akan membawa perubahan signifikan,” katanya.
Curah salju yang deras di daerah pegunungan Kashmir beberapa hari terakhir juga menjadi pertanda baik. Waseem Raja, Direktur Bersama Departemen Pariwisata, menuturkan bahwa peningkatan kunjungan terlihat jelas sejak turunnya salju.
Menurut Waseem Raja, daerah tersebut mengalami penurunan wisatawan hingga 40% akibat serangan teror di Pahalgam dan konfrontasi militer antara India dan Pakistan awal Mei. Namun perayaan Natal ini menjadi momen bagi warga dan wisatawan untuk bersatu.
“Tradisi Kashmir adalah merayakan semua festival bersama. Kita melihat penduduk lokal ikut bergabung merayakan Natal bersama wisatawan. Kami optimistis suasana akan semakin kondusif untuk perayaan Tahun Baru dan Lohri,” ujar Raja.
Melihat tren positif ini, departemen pariwisata berencana menggelar serangkaian acara promosi untuk menarik lebih banyak pengunjung. Program meliputi pengembangan wisata musim dingin dan musim semi serta roadshow di berbagai kota di seluruh negeri.
Upaya tersebut diharapkan dapat mendongkrak angka kunjungan wisatawan dan mengembalikan kejayaan pariwisata Kashmir secara berkelanjutan. Implementasi acara-acara tersebut akan terus dipantau guna memastikan dampak positif bagi sektor ini.
Baca selengkapnya di: www.thehindu.com