Lonjakan Harga Perak Dalam Sepekan, Investasi Logam Mulia Kian Menguntungkan

Shopee Flash Sale

Harga perak melaju kencang dan mencetak rekor baru sepanjang masa dalam sepekan terakhir. Pada Jumat (26/12), harga perak spot tercatat mencapai US$73,33 per troy ons, naik dari US$67,13 pada pekan sebelumnya.

Dalam lima hari perdagangan, harga perak melonjak 9,2%, sebuah lonjakan signifikan untuk logam mulia. Reli ini didorong oleh sentimen makroekonomi, ketegangan geopolitik, dan peningkatan permintaan industri global.

Pergerakan Harga Perak Sepanjang Pekan

Harga perak naik dari US$69,02 pada Senin (22/12) menjadi US$71,42 pada Selasa dan terus meningkat ke US$71,94 pada Rabu. Pada Kamis dan Jumat, harga menembus level US$73 dan bertahan di atas US$70, menandakan fase euforia pasar.

Refinitiv melaporkan harga sempat mencapai US$72,70 pada Rabu, dipicu oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan peningkatan minat safe haven di tengah gejolak geopolitik. Pasar memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve tahun depan.

Pengaruh Ketegangan Geopolitik dan Permintaan Industri

Pemblokiran kapal tanker minyak Venezuela oleh Presiden AS Donald Trump memperkuat likuasi aset safe haven, termasuk perak. Perak kini dilihat sebagai logam yang sekaligus berfungsi sebagai lindung nilai dan bahan baku industri.

Sepanjang 2025, harga perak melonjak sekitar 149%, didorong oleh defisit pasokan struktural dan lonjakan permintaan industri. Status perak sebagai mineral kritis di Amerika Serikat makin menegaskan perannya sebagai komoditas strategis.

Permintaan perak berasal dari sektor panel surya, kendaraan listrik, dan pusat data. Dengan setiap proyek energi dan teknologi baru, stok perak terus menipis, sehingga kenaikan bulanan mendekati 40%.

Analisis Teknikal dan Arus Dana Investasi

Secara teknikal, harga perak bergerak dalam pola ascending channel sejak awal Desember di kisaran US$56. Harga menampilkan pola higher high dan higher low, dan bertahan stabil di atas zona support US$70,20.

Menurut analis Standard Chartered, Suki Cooper, arus dana produk perak yang diperdagangkan di bursa (ETP) telah melewati 4.000 ton. Hal ini memperlihatkan minat besar institusi dan menambah tekanan pada pasokan fisik yang sudah terbatas.

Namun, analis Mitsubishi memberikan catatan. Likuiditas yang tipis di akhir tahun dan posisi pasar yang padat dapat memicu volatilitas tajam. Strategi "buy on dips" dinilai lebih aman selama imbal hasil riil rendah dan pasokan tetap ketat.

Sinyal Overbought dan Rasio Emas-Perak

Rasio emas-perak kini di angka 64 ons perak untuk satu ons emas, turun dari 105 pada April. Kondisi ini menunjukkan perak sudah memasuki area overbought.

Menurut analis StoneX, Rhona O’Connell, saat gejolak pasar mereda, perak berpotensi kinerjanya tertinggal dibandingkan emas. Waspada volatilitas juga menjadi perhatian investor di tengah momentum yang kuat.

Kenaikan harga perak yang tajam ini mencerminkan perubahan fundamental pasar global. Perak tidak hanya sebagai logam mulia tradisional tetapi juga komponen kunci dalam teknologi masa depan, sehingga permintaan untuk logam ini diperkirakan akan tetap tinggi.

Baca selengkapnya di: www.cnbcindonesia.com

Berita Terkait

Back to top button