Advertisement

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Penyintas Banjir untuk Rayakan Tahun Baru Bersama

Presiden Prabowo Subianto memilih merayakan pergantian tahun bersama penyintas bencana banjir di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Kunjungan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memprioritaskan pemulihan pascabencana dan mendengarkan langsung aspirasi warga terdampak.

Lokasi yang dikunjungi adalah posko pengungsian Batu Hula di Batang Toru, yang hingga kini tetap aktif meski sebagian besar pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Posko ini masih difungsikan sebagai pusat layanan publik, tempat warga memperoleh kebutuhan pokok atau mengikuti koordinasi bantuan pemulihan.

Aktivitas Presiden di Lokasi Pengungsian

Presiden Prabowo dijadwalkan menginap di lokasi pada malam pergantian tahun. Ia juga akan makan malam bersama warga, saling bertukar sapa, dan menonton film melalui fasilitas bioskop keliling. Langkah ini dinilai sebagai bentuk kedekatan langsung antara kepala negara dan masyarakat yang tengah berjuang bangkit pascabencana.

Menurut Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, "Presiden akan bermalam di Tapanuli Selatan, makan bersama warga dan menonton film bersama menggunakan bioskop keliling, sambil menjaga semangat gotong royong di tengah pemulihan."

Fasilitas dan Layanan di Posko

  1. Dapur umum yang melayani kebutuhan logistik warga.
  2. Gudang logistik untuk distribusi sembako dan perlengkapan pokok.
  3. Ruang layanan kesehatan dan pusat koordinasi bantuan.

Keberadaan fasilitas ini diakui membantu proses pemulihan serta memastikan warga terdampak tetap mendapatkan bantuan secara merata. Posko juga menjadi titik temu antara pemerintah dan warga saat menyalurkan berbagai program bantuan.

Peninjauan Infrastruktur Pascabencana

Selain berinteraksi dengan warga, Presiden Prabowo memantau secara langsung progres rehabilitasi infrastruktur. Fokus utamanya adalah pembangunan jembatan Bailey sepanjang 44 meter yang mampu menahan beban hingga 25 ton. Jembatan sementara ini berperan penting dalam memulihkan akses transportasi yang sempat terputus akibat bencana.

Presiden meninjau lokasi ini dengan berjalan kaki, didampingi sejumlah pejabat terkait, dan berinteraksi serta mendengarkan langsung masukan dari masyarakat maupun pihak pekerja di lapangan. Aksi ini menjadi bukti perhatian khusus pemerintah terhadap percepatan pemulihan dan keterlibatan berbagai unsur masyarakat.

Tahapan Pemulihan dan Koordinasi Antar-Instansi

Kunjungan kali ini bukan hanya simbol empati, tetapi juga langkah konkret memastikan seluruh tahapan pemulihan berjalan sesuai jadwal. Menurut keterangan Menteri Sekretaris Negara, pemerintah berkomitmen agar proses rehabilitasi di beberapa provinsi terdampak bencana dapat memberikan manfaat nyata dan tepat sasaran.

Sebagai bagian dari agenda resmi, rombongan kepresidenan bergerak dari Bandara Sisingamangaraja di Tapanuli Utara, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan helikopter hingga tiba di area PTPN IV dekat zona bencana. Proses peninjauan langsung ini dilakukan agar Presiden bisa memetakan kebutuhan mendesak serta menguatkan koordinasi antarlembaga pemerintah daerah dan pusat.

Respon dan Aspirasi Warga

Selama kunjungan, berbagai aspirasi dan keluhan disampaikan masyarakat terutama terkait percepatan pembangunan serta keberlanjutan bantuan. Mantan pengungsi dan pekerja konstruksi jembatan juga bertukar informasi langsung dengan Presiden dan pejabat yang mendampingi. Dialog ini menjadi bagian penting agar program pemulihan terus berjalan sesuai kebutuhan lapangan.

Presiden Prabowo juga menunjukkan perhatian pada aspek kesehatan, ketersediaan pangan, serta kemudahan akses transportasi pascabencana. Upaya-upaya seperti penyaluran bantuan logistik, perbaikan infrastruktur, hingga kegiatan sosial bersama warga terus diupayakan secara berkelanjutan.

Serangkaian agenda dan inspeksi lapangan yang dilakukan Presiden Prabowo diharapkan mempercepat pemulihan di kawasan terdampak. Pemerintah menegaskan kesiapan untuk menyalurkan segala bentuk bantuan dan layanan, agar warga dapat kembali menjalani aktivitas sosial dan ekonomi secara normal.

Baca selengkapnya di: en.antaranews.com

Berita Terkait

Back to top button