Advertisement

Ruang Terbatas di Gedung Putih Dinilai Jadi Tantangan oleh Mantan Pengurus Senior

Keterbatasan ruang di Gedung Putih telah lama menjadi tantangan bagi para presiden dan staf. Isu ini kembali mencuat setelah rencana pembangunan ballroom baru di sisi timur Gedung Putih diumumkan kepada publik.

Gary Walters, kepala usher dengan masa kerja terlama di Gedung Putih, mengungkapkan bahwa semua presiden yang pernah ia layani kerap membahas keinginan memperluas area untuk acara jamuan. Keberadaan ballroom dinilai penting agar Gedung Putih dapat menampung lebih banyak tamu dalam satu waktu.

Sejarah Renovasi dan Keterbatasan Ruang di Gedung Putih

Presiden Trump melanjutkan tradisi lama dengan usulan membangun ballroom seluas 90.000 kaki persegi untuk 650 tamu duduk, yang kemudian kapasitasnya dinaikkan menjadi 999 orang. Pembiayaan proyek ini berasal dari sumbangan swasta sesuai pernyataan resmi, termasuk kontribusi dari presiden sendiri.

Pembangunan ballroom menyebabkan pembongkaran East Wing, bagian Gedung Putih yang dibangun saat Perang Dunia II untuk mendukung aktivitas istri presiden dan stafnya. Langkah ini mengejutkan sebagian sejarawan dan aktivis pelestarian, namun Walters menegaskan pembangunan dan renovasi adalah bagian dari sejarah Gedung Putih.

Dalam wawancara, Walters menjelaskan kapasitas ruangan di Gedung Putih terbatas. Ruang makan negara mampu menampung sekitar 130 orang dengan pengaturan maksimal, sedangkan East Room digunakan untuk sekitar 300 kursi. Jumlah ini dinilai kurang memadai untuk acara berskala besar seperti jamuan resmi kenegaraan.

Tantangan Logistik dan Solusi Sementara

Untuk menampung tamu dalam jumlah besar, staf kerap memasang tenda besar di halaman selatan. Namun, penggunaan tenda menimbulkan beberapa masalah. Saat hujan, air mudah menggenang dan membuat rumput menjadi becek. Kondisi tersebut membuat staf harus melakukan pekerjaan tambahan seperti membangun parit dan melakukan perawatan rumput secara berkala.

Walters menambahkan, pengalaman membangun ballroom menjadi cerita tersendiri bagi Gedung Putih. Sejarah mencatat beberapa bangunan di kompleks kediaman presiden pernah mengalami perubahan besar, mulai dari pembangunan West Wing awal hingga penambahan lantai ketiga pada gedung utama.

Perjalanan Karier Gary Walters di Gedung Putih

Perjalanan Walters di Gedung Putih berawal dari kecelakaan yang menyebabkan kakinya patah sehingga ia mendapat penugasan sementara di pusat kontrol Kepolisian Gedung Putih. Setelah beberapa tahun, ia bergabung dengan kantor usher dan diangkat menjadi kepala usher, posisi yang membuatnya bertanggung jawab atas perawatan, renovasi, pelayanan makanan, hingga urusan administrasi serta keuangan.

Selama bertugas, ia mengelola tim profesional berjumlah sekitar 90 orang, terdiri dari pelayan, juru masak, florist, teknisi hingga staf kebersihan. Walters menikmati interaksi langsung dengan presiden, ibu negara, dan keluarga mereka.

Informasi Kapasitas dan Fakta Penting Ruang Acara Gedung Putih

  1. Kapasitas ruang makan negara untuk jamuan resmi: 130 tamu duduk (13 meja bundar, 10 kursi per meja).
  2. Kapasitas East Room: 300 kursi, lebih sedikit jika digunakan untuk keperluan media.
  3. Ballroom baru direncanakan menampung hingga 999 orang.
  4. Proyek ballroom diawali dengan estimasi biaya 200 juta dolar dan meningkat menjadi 400 juta dolar.
  5. Sumbangan swasta menjadi sumber dana utama pembangunan ballroom baru Gedung Putih.

Proses renovasi dan perluasan ruang hiburan di Gedung Putih terus menimbulkan pro dan kontra. Namun, kebutuhan ruang acara yang memadai dianggap krusial agar kediaman presiden tetap relevan dan fungsional dalam mendukung protokol kenegaraan. Renovasi ini juga mencerminkan dinamika kebutuhan dan tuntutan zaman yang terus berubah dalam sejarah kepresidenan Amerika Serikat.

Baca selengkapnya di: apnews.com

Berita Terkait

Back to top button