Kalender Jawa Hari Ini 25 Oktober 2025: Pasaran Kliwon dan Watak Weton Sabtu

Shopee Flash Sale

Kalender Jawa tetap menjadi rujukan penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya untuk menentukan hari baik dalam menggelar acara penting atau memahami karakter berdasarkan weton. Pada Sabtu, 25 Oktober 2025, penanggalan Jawa mencatat informasi lengkap tentang pasaran, weton, hingga watak hari yang dipercaya memiliki pengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

Sistem penanggalan Jawa menggunakan perhitungan lunar atau peredaran bulan, mirip dengan kalender Hijriah. Perbedaannya terletak pada pergantian hari yang dimulai saat matahari terbenam, bukan tengah malam seperti sistem Masehi.

Informasi Lengkap Tanggal Hari Ini

Tanggal 25 Oktober 2025 memiliki keunikan tersendiri dalam sistem penanggalan tradisional. Berikut rincian lengkap untuk hari ini:

  • Kalender Masehi: 25 Oktober 2025
  • Kalender Hijriah: 3 Jumadilawal 1447 H
  • Kalender Jawa: 3 Jumadilawal 1959
  • Hari: Sabtu
  • Pasaran: Kliwon
  • Weton: Sabtu Kliwon

Kombinasi hari dan pasaran ini membentuk weton yang memiliki makna khusus dalam tradisi Jawa. Masyarakat kerap menggunakan informasi ini untuk merencanakan hajatan, pernikahan, hingga pindah rumah.

Memahami Sistem Pasaran Jawa

Pasaran Jawa terdiri dari lima siklus yang berputar terus-menerus. Kelima pasaran tersebut adalah Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.

Perpaduan antara sistem tujuh hari (Saptawara) dengan lima hari pasaran (Pancawara) menciptakan 35 kombinasi weton yang berbeda. Setiap weton dipercaya membawa karakteristik dan keberuntungan tersendiri bagi pemiliknya.

Pada hari ini, pasaran Kliwon bertemu dengan hari Sabtu. Kombinasi ini menghasilkan weton dengan neptu atau nilai numerologi tertentu yang dipercaya mempengaruhi kehidupan seseorang.

Karakteristik Weton Sabtu Kliwon

Weton Sabtu Kliwon memiliki nilai neptu sebesar 17, hasil penjumlahan dari nilai hari Sabtu (9) dan pasaran Kliwon (8). Angka neptu ini menjadi dasar perhitungan berbagai aspek dalam primbon Jawa.

Pribadi yang lahir pada weton ini dikenal memiliki kesabaran tinggi dan mampu mengendalikan emosi dengan baik. Mereka jarang terbawa amarah dan selalu berusaha menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin.

Kelebihan Weton Ini

Beberapa sifat positif yang melekat pada weton Sabtu Kliwon antara lain:

  • Memiliki tekad kuat dan pantang menyerah dalam mencapai tujuan
  • Pintar berkomunikasi dengan sikap ramah dan sopan
  • Berbakat alami dalam bidang berbicara dan menulis
  • Mampu menyelesaikan konflik dengan pendekatan yang bijaksana

Kelemahan yang Perlu Diwaspadai

Meski memiliki banyak kelebihan, weton ini juga memiliki sisi negatif. Sifat keras kepala sering menjadi kendala dalam berinteraksi dengan orang lain.

Mereka cenderung sulit menerima masukan dan terkesan ingin menang sendiri. Kesadaran akan kelemahan ini penting agar bisa terus mengembangkan diri ke arah yang lebih baik.

Fase Bulan dalam Penanggalan Jawa Oktober 2025

Oktober 2025 mencakup dua bulan dalam sistem penanggalan Jawa. Bulan Bakda Mulud berlangsung dari 1 hingga 22 Oktober 2025, dilanjutkan dengan bulan Jumadilawal mulai 23 Oktober hingga akhir bulan.

Bakda Mulud merupakan bulan keempat dalam kalender Jawa warisan Sultan Agung. Nama “Bakda Mulud” berarti “sesudah Mulud”, menandakan bulan yang datang setelah bulan peringatan Maulid Nabi.

Meskipun tidak setenar bulan Sura atau Mulud yang sarat ritual, bulan ini tetap dihormati. Banyak masyarakat memanfaatkannya untuk melanjutkan kegiatan keagamaan pasca perayaan Maulid.

Urutan Bulan dalam Kalender Jawa

Sistem penanggalan Jawa memiliki 12 bulan yang mengikuti peredaran bulan. Urutan lengkap bulan Jawa adalah:

  1. Sura
  2. Sapar
  3. Mulud
  4. Bakda Mulud
  5. Jumadilawal
  6. Jumadilakir
  7. Rejeb
  8. Ruwah
  9. Pasa
  10. Sawal
  11. Dulkangidah
  12. Besar

Bulan Bakda Mulud berlangsung selama 29 hari, sedangkan Jumadilawal memiliki 30 hari. Perhitungan ini mengikuti siklus lunar yang berbeda dengan kalender Masehi.

Fungsi Praktis Penanggalan Jawa

Informasi mengenai weton dan pasaran Jawa masih relevan hingga kini. Kementerian Agama secara rutin menerbitkan kalender lengkap yang mencakup penanggalan Hijriah dan Jawa sebagai panduan masyarakat.

Banyak keluarga Jawa masih mempertimbangkan weton saat menentukan tanggal pernikahan atau memulai usaha baru. Kepercayaan ini telah mengakar kuat dalam budaya dan menjadi bagian dari kearifan lokal yang patut dilestarikan.

Penanggalan tradisional ini bukan sekadar hitungan hari, tetapi juga refleksi filosofi hidup masyarakat Jawa. Nilai-nilai kesabaran, keseimbangan, dan harmoni yang terkandung di dalamnya tetap relevan untuk kehidupan modern.

Berita Terkait

Back to top button