Nvidia mengumumkan laporan keuangan kuartal ketiga pada Rabu malam, melampaui ekspektasi analis. Pendapatan yang tercatat mencapai 57,01 miliar dolar, melebihi prediksi sebesar 54,92 miliar dolar.
Laba per saham (EPS) yang disesuaikan dilaporkan sebesar 1,30 dolar, lebih tinggi dari perkiraan 1,25 dolar. Kinerja ini mencerminkan pertumbuhan kuat di berbagai lini bisnis Nvidia.
Pendapatan dan Laba
Kenaikan pendapatan dipicu oleh permintaan tinggi pada produk grafis dan solusi kecerdasan buatan. CEO Jensen Huang menyatakan bahwa inovasi teknologi terus menjadi pendorong utama keberhasilan Nvidia.
Segmen gaming tetap menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan Nvidia, dengan peningkatan signifikan dari peluncuran produk generasi terbaru. Selain itu, unit pusat data juga mencatat pertumbuhan yang kuat, didorong oleh permintaan komputasi awan dan AI.
Performa Segmen Bisnis
- Gaming: Meningkat berkat GPU terbaru dengan teknologi ray tracing.
- Pusat Data: Pendapatan naik seiring kebutuhan proses AI dan cloud computing meningkat.
- Otomotif: Tetap berkembang dengan teknologi otomatisasi kendaraan.
- Profesional Visualisasi: Mendukung aplikasi desain dan produksi film.
Para analis menyambut baik hasil ini karena menunjukkan posisi Nvidia yang semakin kokoh dalam industri teknologi. Mereka menilai bahwa prospek pertumbuhan Nvidia masih terbuka lebar dengan tren AI yang terus berkembang.
Kinerja Nvidia ini juga berdampak positif pada pasar saham teknologi secara umum. Investor melihat Nvidia sebagai pemimpin revolusi AI dan perangkat keras canggih yang sangat diminati.
Nvidia berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperluas portofolio produknya agar tetap kompetitif. Proyeksi perusahaan untuk kuartal mendatang juga optimistis, mengantisipasi permintaan yang stabil di semua segmen.
Laporan kuartal ini memberikan gambaran jelas tentang kekuatan dan strategi Nvidia menghadapi tantangan pasar global. Pengumuman terbaru menegaskan posisi perusahaan sebagai salah satu pemain utama dalam transformasi digital dunia.
Baca selengkapnya di: www.cnbc.com
