Fatima Bosch dari Meksiko Menang Kontes Kecantikan Setelah Tinggalkan Penyelenggara

Shopee Flash Sale

Miss Mexico Fatima Bosch Dinobatkan Sebagai Miss Universe di Tengah Kontroversi

Fatima Bosch, wakil Mexico, memenangkan gelar Miss Universe dalam ajang yang berlangsung di Bangkok. Kemenangan ini semakin menarik perhatian setelah Fatima sempat melakukan walkout dari acara setelah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari penyelenggara Thailand.

Pada awal November, Fatima menerima kecaman dari pejabat Thailand di depan banyak kontestan. Pejabat tersebut bahkan mengancam akan mendiskualifikasi siapa pun yang mendukungnya sehingga memicu aksi solidaritas dari beberapa peserta.

Drama ini tidak berhenti di situ, karena seminggu kemudian dua juri memilih mundur dan salah satunya menuduh ada rekayasa dalam proses pemilihan pemenang. Organisasi Miss Universe membantah tudingan tersebut secara tegas.

Kemenangan Fatima langsung menimbulkan perdebatan di media sosial. Banyak warga Mexico dan pendukungnya merayakan capaian ini. Namun, ada juga yang mempertanyakan apakah gelar tersebut diberikan sebagai kompensasi atas kontroversi yang lalu.

Susunan pemenang lainnya meliputi:

  1. Miss Thailand Praveenar Singh sebagai runner-up pertama.
  2. Miss Venezuela Stephany Abasali di posisi ketiga.
  3. Miss Filipina Ma Ahtisa Manalo di peringkat keempat.
  4. Miss Pantai Gading Olivia Yace menempati peringkat kelima.

Kehebohan bermula ketika Nawat Itsaragrasil, penyelenggara asal Thailand, menegur Fatima karena dianggap tidak mempromosikan acara sesuai harapan. Ketegangan itu memaksa Fatima dan beberapa kontestan memilih keluar dari ruangan sebagai bentuk protes.

Organisasi Miss Universe mengecam sikap Nawat sebagai "jahat" dan mendukung tindakan Fatima. Presiden Mexico Claudia Sheinbaum memuji Fatima sebagai contoh keberanian perempuan menghadapi intimidasi.

Kini, ajang Miss Universe menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan relevansi. Pergantian kepemimpinan yang melibatkan pihak dari Thailand dan Mexico menyebabkan ketidakjelasan peran dan konflik budaya.

Meski demikian, Miss Universe berupaya mengadaptasi diri di era digital dengan mengandalkan media sosial dan menggaet generasi muda. Sementara itu, nilai pemberdayaan perempuan tetap menjadi fokus utama agar ajang ini dapat diterima di kancah global.

Baca selengkapnya di: www.bbc.com

Berita Terkait

Back to top button