Klub Sepak Bola Vietnam dan Tiongkok Didenda $5.000 Usai Keributan di Turnamen Asia

Shopee Flash Sale

Sanksi Denda untuk Klub Sepak Bola Vietnam dan China karena Kericuhan di Turnamen Asia

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menjatuhkan denda sebesar 5.000 dolar AS kepada klub Vietnam, CAHN, dan klub China, Beijing Guoan. Hukuman tersebut diberikan menyusul insiden kericuhan yang terjadi pada pertandingan AFC Champions League Two dua bulan lalu.

Insiden berlangsung pada menit ke-80 saat laga berlangsung di Workers’ Stadium, Beijing. Kericuhan bermula setelah bek Beijing, He Yupeng, diduga sengaja menghalangi serangan CAHN dengan cara tidak sportif. Pemain CAHN, Alan Sebastiao, merespons dengan menarik kaki He Yupeng hingga terjatuh, memicu perkelahian singkat di lapangan.

Ketegangan ini meluas hingga tribun penonton. Beberapa suporter Beijing di Stand B melemparkan benda ke arah lapangan. Sebuah botol air bahkan mengenai wajah gelandang CAHN, Le Pham Thanh Long, sekaligus menyakiti staf medis tuan rumah.

AFC Disciplinary Committee menilai perilaku kedua tim merusak reputasi sepak bola Asia. Meskipun begitu, AFC tidak memberikan sanksi suspensi pada pemain yang terlibat. Komite hanya memastikan denda sebagai bentuk peringatan atas tindakan yang tidak sportif.

Wasit asal Thailand, Wiwat Jumpaoon, yang memimpin pertandingan tanpa bantuan VAR, memberikan peringatan kartu kuning kepada beberapa pemain, termasuk Cao Quang Vinh dari CAHN dan Wu Shaocong dari Beijing. Keputusan diambil berdasarkan pengamatan langsung di lapangan.

Saat ini, CAHN dan Beijing Guoan sama-sama mengoleksi lima poin di Grup E dengan CAHN berada di posisi lebih baik karena selisih gol. Grup ini masih menyisakan dua pertandingan lagi sebelum babak berikutnya. Jadwal pertandingan berikutnya untuk CAHN adalah melawan Beijing di Hang Day Stadium pada 27 November, kemudian menghadapi Tai Po pada 11 Desember.

AFC dan klub terkait diharapkan dapat menjaga sportivitas guna menghindari insiden serupa di pertandingan-pertandingan mendatang. Penegakan disiplin yang adil menjadi kunci menciptakan kompetisi sepak bola Asia yang lebih bersih dan profesional.

Baca selengkapnya di: e.vnexpress.net

Berita Terkait

Back to top button