Donald Trump menyatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum siap menerima proposal perdamaian yang diajukan Amerika Serikat untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Pernyataan ini muncul setelah negosiator Amerika Serikat dan Ukraina mengakhiri perundingan intensif selama tiga hari yang bertujuan menyamakan pandangan mengenai usulan perdamaian tersebut.
Trump mengungkapkan kekecewaannya karena Zelensky baru membaca dokumen proposal tersebut beberapa jam sebelum pernyataan disampaikan. Menurut Trump, meski rakyat Ukraina menyukai isi proposal itu, sang Presiden belum menunjukkan kesiapan untuk menyetujuinya.
Hambatan dari Pihak Ukraina dan Reaksi Rusia
Trump menilai Zelensky justru menjadi penghambat kemajuan perundingan damai antara Ukraina dan Rusia. Sebaliknya, dia yakin Rusia telah menyetujui sebagian besar isi proposal tersebut meski Vladimir Putin belum menyatakan persetujuan secara terbuka.
Presiden Rusia sebelumnya pernah mengkritik beberapa poin dalam draf perdamaian yang dianggap tidak dapat dilaksanakan, walaupun draf awalnya lebih menguntungkan Rusia. Hal ini menambah kerumitan dalam mencapai kesepakatan damai yang komprehensif.
Dinamika Hubungan Trump dan Zelensky
Hubungan Trump dengan Zelensky tercatat penuh pasang surut sejak Trump menjabat kembali sebagai Presiden Amerika Serikat. Trump kerap menyatakan bahwa konflik Ukraina merupakan pemborosan dana pajak AS. Ia bahkan mendorong Ukraina untuk menyerahkan sebagian wilayahnya kepada Rusia sebagai bagian dari solusi damai.
Sementara itu, Zelensky tetap berkomitmen untuk mencapai perdamaian dengan syarat yang menguntungkan Ukraina. Ia mengaku telah melakukan komunikasi intensif dengan pejabat Amerika dan menerima laporan dari delegasi Ukraina di Florida terkait negosiasi yang sedang berlangsung.
Komitmen Ukraina untuk Perdamaian
Walaupun mendapat kritik dari Trump, Zelensky menegaskan tekad Ukraina untuk terus bekerja sama dengan niat baik bersama Amerika Serikat demi mewujudkan perdamaian sejati. Pernyataan ini disampaikan melalui akun resmi media sosialnya sebagai bentuk transparansi dan komitmen publik kepada rakyatnya.
Fakta Penting tentang Proposal Perdamaian AS
- Proposal diajukan AS bertujuan mengakhiri konflik yang sudah berlangsung hampir empat tahun.
- Isi proposal dinilai lebih menguntungkan Rusia oleh sebagian pihak.
- Ukraina menolak penyerahan wilayah tanpa kompensasi yang adil.
- Putin belum memberikan persetujuan resmi atas proposal tersebut.
- Perundingan dilakukan selama tiga hari dengan negosiator kedua negara.
Posisi kedua belah pihak tetap berada pada jalur yang berbeda, sehingga negosiasi memerlukan lebih banyak waktu dan kompromi untuk mencapai solusi yang dapat diterima semua pihak. Sementara itu, tekanan internasional terhadap kedua negara untuk segera menyelesaikan konflik kembali menguat demi mengurangi kerugian dan penderitaan yang terus meluas.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com





