Upaya menurunkan tingkat korupsi bukan hal mudah, namun terbukti bisa dilakukan oleh beberapa negara dengan pendekatan sistematis. Berbagai negara berhasil menekan korupsi hingga ke level minimal melalui reformasi menyeluruh dan budaya integritas yang kuat.
Contoh negara yang sukses dalam pemberantasan korupsi antara lain Denmark, Finlandia, Selandia Baru, Singapura, Estonia, Georgia, dan Swiss. Mereka menerapkan kebijakan tegas dan menjadikan transparansi sebagai pilar utama tata kelola pemerintahan.
Denmark dan Finlandia: Integritas dan Transparansi
Denmark menerapkan sistem transparansi penuh dengan prosedur administratif yang sederhana. Hukuman berat bagi pelaku korupsi serta tingginya kepercayaan publik membuat pengawasan masyarakat berjalan efektif. Finlandia fokus pada standar etika yang ketat bagi pejabat publik dan pendidikan antikorupsi sejak dini, menanamkan nilai kejujuran di berbagai lapisan masyarakat.
Selandia Baru dan Singapura: Birokrasi Transparan dan Penegakan Hukum Tegas
Selandia Baru memiliki birokrasi yang ramping dan mudah diawasi. Setiap penggunaan anggaran dapat diakses publik, dan sistem pelaporan pelanggaran dilindungi secara kuat. Singapura menegakkan hukum dengan ketat tanpa kompromi, termasuk memberikan gaji kompetitif kepada pegawai publik. Pendekatan digital mengurangi interaksi langsung yang rentan pungutan liar.
Estonia dan Georgia: Memanfaatkan Teknologi dan Reformasi Total
Estonia memanfaatkan teknologi dengan melakukan hampir seluruh layanan publik secara digital. Hal ini meminimalkan kontak tatap muka yang menimbulkan peluang korupsi. Georgia melakukan reformasi besar di kepolisian dan membubarkan lembaga rawan pungli. Digitalisasi layanan publik juga dilaksanakan untuk menciptakan pelayanan yang bersih dan efisien.
Swiss: Transparansi dan Sistem Desentralisasi
Swiss mengedepankan akses informasi publik yang terbuka dan pengelolaan keuangan negara yang transparan. Sistem pemerintahan desentralistik memastikan kontrol yang lebih ketat di setiap level. Supremasi hukum yang kuat memperkuat komitmen integritas yang tinggi di negara ini.
Faktor Kunci Keberhasilan Penurunan Korupsi
- Transparansi penuh dalam setiap proses pemerintahan, termasuk anggaran dan tender.
- Penegakan hukum yang tegas tanpa pandang bulu sebagai upaya menciptakan efek jera.
- Digitalisasi layanan publik untuk mengurangi peluang transaksi gelap.
- Budaya integritas yang ditanamkan sejak pendidikan dasar dan diterapkan dalam kehidupan sosial.
- Partisipasi aktif masyarakat dan media sebagai pengawas kinerja pemerintah.
Pengalaman negara-negara tersebut menunjukkan bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya penindakan, namun harus dibarengi dengan sistem yang tidak memberi ruang bagi korupsi. Komitmen politik serta reformasi struktural menjadi elemen penting yang harus didukung dengan keterlibatan publik.
Pelajaran penting yang dapat diambil antara lain percepatan digitalisasi layanan, pembentukan lembaga antikorupsi independen, serta penerapan transparansi menyeluruh. Dengan langkah-langkah tersebut, negara yang masih berjuang melawan korupsi dapat mengalihkannya menjadi peluang untuk membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com





