Mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, telah mendapatkan izin dari Mahkamah Agung Brasil untuk meninggalkan penjara demi menjalani operasi medis. Operasi hernia tersebut dijadwalkan berlangsung pada Hari Natal, 25 Desember 2024.
Hakim Mahkamah Agung, Alexandre de Moraes, memberikan persetujuan agar Bolsonaro dipindahkan ke rumah sakit pada Rabu, sehari sebelum operasi. Izin ini dikeluarkan menyusul memburuknya kondisi kesehatan Bolsonaro yang merupakan akibat dari luka tusukan saat kampanye presiden tahun 2018.
Sejak insiden penikaman tersebut, kesehatan Bolsonaro terus mengalami komplikasi. Pada April 2024, Bolsonaro sempat menjalani operasi usus, dan pada November, hakim telah menginstruksikan agar ia mendapat perawatan medis penuh saat di tahanan.
Bolsonaro saat ini menjalani hukuman penjara selama 27 tahun atas kasus perencanaan kudeta. Hukuman ini dijatuhkan pada September lalu setelah vonis bersalah terkait upaya menggulingkan pemerintahan yang sah pasca Pemilu 2022.
Masa tahanan Bolsonaro dipenuhi dinamika politik yang cukup serius. Puluhan ribu pendukungnya melakukan aksi protes di sejumlah kota besar untuk menolak rancangan undang-undang yang hendak memangkas masa hukumannya.
Draf RUU tersebut mengusulkan pengurangan hukuman Bolsonaro menjadi kurang dari tiga tahun. RUU ini telah disetujui oleh parlemen yang didominasi kelompok konservatif pekan lalu.
Namun, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menyatakan akan menggunakan hak vetonya untuk menolak RUU tersebut jika sampai di meja kepresidenan. Lula mengingatkan bahwa meski memiliki hak veto, kongres bisa saja membatalkannya.
Di tingkat internasional, situasi politik Brasil ini menarik perhatian Presiden AS terpilih, Donald Trump. Trump menyebut penyelidikan terhadap Bolsonaro sebagai “perburuan penyihir”.
Sementara itu, Amerika Serikat telah mencabut sanksi terhadap Hakim Alexandre de Moraes pada Juli 2024, yang sebelumnya diberlakukan. Keputusan ini dianggap bagian dari perkembangan hubungan diplomatik kedua negara.
Putra Bolsonaro, Flavio Bolsonaro, melalui media sosial meminta dukungan doa dari publik. Ia mengunggah video yang berisi himbauan agar masyarakat terus mendoakan kesembuhan ayahnya menjelang operasi.
Berikut fakta penting terkait kondisi Bolsonaro dan situasi hukum yang sedang dihadapinya:
1. Bolsonaro dijadwalkan operasi hernia pada 25 Desember 2024.
2. Izin operasi diterbitkan oleh Mahkamah Agung, dipimpin Hakim Alexandre de Moraes.
3. Bolsonaro tengah menjalani hukuman penjara 27 tahun atas kasus kudeta.
4. Parlemen konservatif mengesahkan RUU pengurangan masa hukuman Bolsonaro.
5. Presiden Lula bertekad menggunakan hak veto terhadap RUU tersebut.
6. Amerika Serikat menarik kembali sanksi terhadap hakim yang menangani kasus ini.
7. Figur penting dunia seperti Donald Trump ikut angkat suara mengenai kasus tersebut.
Izin medis ini memberikan ruang bagi Bolsonaro untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan tanpa menghilangkan statusnya sebagai tahanan. Langkah ini menjadi sorotan publik sekaligus bagian dari dinamika hukum dan politik yang memanas di Brasil.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com





