Tragedi Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah, Puluhan Korban Luka dan Meninggal Dunia

Tragedi penembakan massal terjadi di Pantai Bondi, New South Wales, Australia, tepat pada hari pertama perayaan Hanukkah. Insiden ini menyebabkan 12 orang tewas dan 29 lainnya mengalami luka-luka, termasuk dua petugas kepolisian yang sedang bertugas.

Kepolisian New South Wales telah mengamankan dua tersangka pelaku penembakan tersebut. Lokasi kejadian saat ini dijadikan zona steril untuk penyelidikan forensik lebih lanjut dan warga diminta menghindari area tersebut demi keamanan.

Komisaris Polisi Mal Lanyon menyatakan bahwa ancaman langsung kini sudah berakhir, namun kewaspadaan tetap diperketat. Situasi di lapangan digambarkan sangat kacau saat tragedi berlangsung, dengan korban yang cukup banyak dan luka serius pada beberapa korban.

Duka mendalam dirasakan oleh masyarakat lokal dan internasional karena peristiwa ini terjadi di momen sakral umat Yahudi yang seharusnya penuh sukacita. Tragedi semacam ini menuai kecaman keras dari berbagai pihak, salah satunya pemerintah Rusia melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Maria Zakharova.

Maria Zakharova menyebut penembakan yang menargetkan warga sipil pada hari raya keagamaan sebagai tindakan yang mengerikan. Rusia juga memantau situasi dengan cermat, terutama mengingat kemungkinan adanya warga negara mereka di antara korban.

Pihak keamanan Australia terus melakukan investigasi dengan intensif untuk mengungkap motif pelaku dan memastikan kepastian keselamatan publik. Mereka juga mengimbau masyarakat, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI) di Sydney, untuk selalu waspada serta mengikuti arahan dari otoritas setempat.

Berikut data penting terkait insiden ini:
1. Lokasi: Pantai Bondi, New South Wales, Australia.
2. Waktu: Hari pertama perayaan Hanukkah.
3. Korban: 12 meninggal dunia, 29 luka-luka termasuk dua polisi.
4. Status tersangka: Dua orang berhasil diamankan oleh kepolisian.
5. Tindakan: Lokasi kejadian steril dan penyelidikan forensik sedang berlangsung.

Perayaan Hanukkah yang biasanya dipenuhi kebahagiaan kini berubah menjadi momen duka akibat kekerasan ini. Pemerintah Australia bersama komunitas internasional terus berupaya mencegah kejadian serupa terjadi kembali.

Baca selengkapnya di: www.suara.com
Exit mobile version