Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengambil langkah signifikan dengan membatalkan tarif untuk sejumlah produk makanan. Kebijakan ini diambil guna meredam tekanan yang muncul akibat kenaikan harga bahan pokok yang dirasakan oleh masyarakat.
Keputusan ini tertuang dalam perintah eksekutif yang mengizinkan puluhan produk seperti kopi, pisang, daging sapi, alpukat, tomat, kelapa, dan mangga untuk bebas dari tarif impor yang sebelumnya sangat tinggi. Menurut Gedung Putih, barang-barang tersebut tidak dapat diproduksi secara memadai di dalam negeri sehingga pengecualian dianggap perlu.
Latar Belakang Pembatalan Tarif
Sebelumnya, pemerintah Trump menerapkan tarif dasar sebesar 10% untuk impor dari berbagai negara, dengan tambahan pungutan pada banyak mitra dagang. Trump sempat menegaskan bahwa tarif tersebut tidak akan menimbulkan kenaikan biaya bagi konsumen Amerika Serikat. Namun, situasi mulai berubah menyusul tekanan dari pemilihan umum yang menunjukkan kinerja buruk Partai Republik.
Inflasi telah menjadi isu utama, khususnya dalam harga bahan makanan yang tercatat naik 2,7% dibanding tahun sebelumnya. Para ekonom menyatakan bahwa tarif impor biasanya langsung berdampak pada harga konsumen. Oleh sebab itu, kebijakan pengecualian ini diharapkan mampu menurunkan beban biaya hidup masyarakat.
Produk yang Mendapatkan Pengecualian Tarif
Berikut adalah beberapa produk makanan pokok yang dikecualikan dari tarif impor:
- Kopi
- Pisang
- Daging sapi
- Alpukat
- Tomat
- Kelapa
- Mangga
Kebijakan ini mulai berlaku surut sejak tengah malam Kamis (13 November), sebagaimana diumumkan oleh Gedung Putih.
Dampak dan Langkah Lain Pemerintah
Selain membebaskan tarif, pemerintah juga menegaskan akan menurunkan pajak impor kopi dan pisang sebagai bagian dari kesepakatan dagang dengan empat negara Amerika Latin. Harga kopi di Amerika Serikat diketahui telah mengalami kenaikan tajam sekitar 20% sepanjang tahun ini, sehingga langkah ini diharapkan dapat menstabilkan harga di pasar domestik.
Menteri Keuangan Scott Bessent bersama Presiden Trump berkomitmen untuk menjaga akses harga bahan makanan tetap terjangkau bagi konsumen. Pemerintah tampak berupaya mengatasi keresahan publik terhadap biaya hidup yang meningkat, terutama di sektor pangan.
Tinjauan Ekonomi dan Kebijakan
Kebijakan pembebasan tarif ini merupakan perubahan sikap penting dari pemerintahan Trump yang sebelumnya meremehkan dampak kenaikan tarif terhadap inflasi dan harga konsumen. Hal ini juga menjadi respons nyata terhadap tekanan politik dan ekonomi yang berkembang.
Pakar ekonomi menyatakan bahwa pengurangan tarif impor pada produk-produk yang sulit diproduksi secara massal di dalam negeri dapat mengurangi tekanan inflasi. Namun, efektivitas kebijakan ini akan bergantung pada bagaimana perusahaan-perusahaan memutuskan untuk menetapkan harga di pasar.
Pembatalan tarif untuk sejumlah produk makanan menunjukkan bahwa dalam situasi krisis harga, pemerintah dapat mengambil langkah fleksibel meskipun sebelumnya memegang prinsip tarif tinggi untuk proteksi industri domestik. Keputusan ini juga memperlihatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan produsen dalam negeri dan kebutuhan konsumen akan harga yang wajar.
Ke depannya, pengaruh kebijakan ini terhadap stabilitas harga bahan makanan dan inflasi akan terus menjadi perhatian utama berbagai pihak. Pemerintah AS berupaya melakukan penyesuaian kebijakan yang responsif terhadap dinamika pasar dan aspirasi publik tanpa mengabaikan aspek teknis dan ekonomi yang mendasar.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com





