
Mendengarkan musik segera setelah mempelajari informasi baru dapat membantu meningkatkan daya ingat pada lansia, termasuk mereka yang mengalami penyakit Alzheimer ringan. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Memory menunjukkan bahwa musik yang merangsang emosi memperkuat memori visual dan verbal, sementara musik yang menenangkan dapat membantu menurunkan ingatan negatif.
Penyakit Alzheimer merupakan kondisi progresif yang merusak area otak penting dalam pembentukan memori baru, seperti hipokampus dan korteks entorhinal. Hal ini menyebabkan pasien sulit mengingat peristiwa atau detail tertentu dan sering mengalami pengenalan palsu, di mana mereka mengira informasi baru sebagai sesuatu yang sudah pernah mereka alami.
Kemampuan memproses emosi di otak penderita Alzheimer seringkali tetap relatif baik meskipun memori episodik menurun. Emosi memegang peranan penting dalam proses pembentukan memori karena berperan dalam mengaktifkan amigdala, bagian otak untuk pengolahan rangsangan emosional. Oleh karena itu, menghadirkan stimulus berupa musik yang mengandung muatan emosional dapat menjadi intervensi yang efektif.
Penelitian yang dipimpin oleh Wanda Rubinstein dan Julieta Moltrasio melibatkan 186 peserta, terdiri dari lansia sehat dan penderita Alzheimer ringan di Argentina. Mereka mengikuti dua sesi eksperimen yakni belajar mengenali 36 gambar dengan konten emosional bervariasi, lalu mendengarkan musik berbeda: musik emosional (Simfoni No. 70 karya Haydn), musik menenangkan (Canon in D Major karya Pachelbel), atau white noise sebagai kontrol.
Setelah sesi pendengaran musik berlangsung tiga menit, peserta melakukan tugas mengingat dan mengenali gambar. Penilaian kembali dilakukan seminggu kemudian tanpa disertai sesi musik untuk mengukur pengaruh musik terhadap konsolidasi memori jangka panjang.
Hasil menunjukkan bahwa gambar dengan muatan emosional lebih mudah diingat dibandingkan gambar netral untuk kedua kelompok peserta. Namun, efek musik berbeda antara lansia sehat dan penderita Alzheimer:
- Lansia sehat: Musik yang membangkitkan emosi meningkatkan jumlah gambar positif dan netral yang diingat dalam jangka waktu satu minggu.
- Penderita Alzheimer: Musik emosional tidak menambah jumlah gambar yang dapat diingat, tetapi memperbaiki akurasi pengenalan gambar sehingga mengurangi kesalahan mengira gambar baru sebagai lama.
Selain itu, musik menenangkan seperti Canon Pachelbel tampak menurunkan kemampuan mengenali gambar negatif untuk kedua kelompok. Temuan ini mengindikasikan bahwa jenis musik yang digunakan dalam terapi sebaiknya disesuaikan dengan tujuan kognitif yang ingin dicapai.
Intervensi berbasis musik dikategorikan sebagai terapi berbiaya rendah yang mudah direplikasi. Penggunaan musik sebagai stimulasi kognitif membuka peluang pengembangan metode pengelolaan penurunan memori pada lansia dan penderita Alzheimer secara lebih luas.
Peneliti berharap hasil studi ini dapat memperkuat pemahaman tentang manfaat musik dalam perawatan demensia. Aplikasi terapi musik berpotensi meningkatkan kualitas hidup pasien dengan memperpanjang kemampuan memori yang diniusai emosi.
Dengan demikian, mendengarkan musik yang tepat tidak hanya menyenangkan tetapi juga dapat memainkan peran signifikan dalam menjaga daya ingat serta menurunkan kesalahan pengenalan palsu pada lansia, terutama yang hidup dengan penyakit Alzheimer. Pendekatan ini bisa menjadi tambahan yang berharga dalam paket perawatan multidisiplin untuk manajemen penyakit neurodegeneratif.
Baca selengkapnya di: lifestyle.bisnis.com





