Waspada! 5 Jenis Suplemen yang Bisa Memperburuk Tekanan Darah Tinggi

Shopee Flash Sale

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi kesehatan serius yang memerlukan perhatian khusus agar risiko komplikasi seperti serangan jantung dan stroke dapat diminimalkan. Selain menjalani pola hidup sehat dan pengobatan dari dokter, penderita hipertensi juga harus waspada terhadap konsumsi suplemen tertentu yang berpotensi memengaruhi tekanan darah atau mengurangi efektivitas obat.

Beberapa suplemen populer justru berisiko memperburuk kondisi tekanan darah tinggi. Berikut ini lima suplemen yang sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi menurut sumber terpercaya seperti Health dan Bisnis.com, agar tekanan darah tetap terkontrol dengan baik.

1. Vitamin D Dosis Tinggi
Vitamin D penting untuk kesehatan tulang dan mengatur peradangan. Namun mengonsumsi vitamin D di atas 10.000 IU per hari dapat menyebabkan hiperkalsemia, yakni kadar kalsium darah yang tinggi, yang memicu tekanan darah meningkat. Dosis tinggi vitamin D juga dapat berinteraksi dengan obat diuretik, sehingga berpotensi mengganggu pengeluaran kalsium dan memperparah hipertensi. Konsultasikan dengan dokter sebelum mulai suplemen vitamin D.

2. Akar Licorice
Akar licorice sering digunakan dalam makanan dan pengobatan tradisional tapi mengandung asam glisirizik yang dapat menaikkan tekanan darah. Studi menunjukkan asam ini sudah berisiko pada dosis serendah 100 mg per hari. Suplemen akar licorice juga bisa menurunkan kadar kalium dan menaikkan natrium, yang bila dikombinasikan dengan diuretik bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit berbahaya. Oleh karena itu produk yang mengandung akar licorice harus dihindari penderita hipertensi.

3. Suplemen Mengandung Kafein
Kafein banyak terdapat pada suplemen energi dan peningkat kewaspadaan. Meski efek peningkatan tekanan darahnya biasanya ringan, sekitar 2 mmHg, kenaikan kecil tersebut cukup untuk mengganggu kesehatan jantung seseorang dengan risiko tinggi hipertensi. Selain itu, metabolisme kafein tiap orang berbeda-beda sehingga tidak ada dosis aman yang universal. Perhatikan label suplemen, hindari kafein agar tekanan darah tetap stabil.

4. Guarana
Guarana adalah sumber alami kafein yang umum ditemukan dalam minuman energi dan suplemen tertentu. Kandungan kafein pada guarana dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, bahkan menyebabkan gangguan irama jantung bila dikonsumsi berlebihan. Meski penelitian menunjukkan konsumsi guarana dalam batas wajar tidak signifikan risiko kesehatan, penderita hipertensi tetap disarankan membatasi asupan guarana dan produk yang mengandungnya.

5. Vitamin E
Vitamin E merupakan antioksidan penting, namun efeknya pada tekanan darah masih kontroversial. Penelitian lama menunjukkan pemberian vitamin E dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung pada pasien diabetes tipe 2. Sebaliknya, studi terbaru memaparkan vitamin E mampu menurunkan tekanan darah diastolik tanpa pengaruh signifikan pada tekanan sistolik. Karena hasilnya belum konsisten, disarankan penderita hipertensi berkonsultasi pada dokter sebelum mengonsumsi vitamin E.

Mengecek dan mendiskusikan jenis suplemen dengan dokter sangat penting bagi penderita hipertensi. Penggunaan suplemen yang tidak tepat bisa berpotensi mengganggu terapi tekanan darah dan meningkatkan risiko komplikasi. Selain memilih suplemen dengan bijak, jalankan pula pola hidup sehat, seperti mengatur diet rendah garam, rutin berolahraga, dan memantau tekanan darah secara berkala untuk mengendalikan hipertensi.

Menghindari 5 jenis suplemen tersebut merupakan bagian dari upaya agar tekanan darah tetap stabil dan pengobatan berjalan optimal. Jangan ragu untuk bertanya kepada tenaga kesehatan terkait dosis dan suplemen apa saja yang aman sesuai kondisi Anda. Pengelolaan hipertensi yang baik membutuhkan sinergi antara pengobatan medis, pola hidup sehat, dan pengetahuan yang tepat terkait konsumsi suplemen.

Baca selengkapnya di: lifestyle.bisnis.com

Berita Terkait

Back to top button