Inovasi Medis Terkini: Lutut Cedera Kini Bisa Direkayasa dengan Ligamen Buatan

RS Premier Bintaro mencatat tonggak sejarah dengan memperkenalkan penggunaan ligamen artifisial pertama di Indonesia untuk pasien cedera lutut. Prosedur ini dilakukan dalam kegiatan live surgery yang melibatkan Prof. Tao Kun, pakar rekonstruksi ligamen asal Shanghai, bersama tim dokter RS Premier Bintaro.

Ligamen artifisial merupakan inovasi penting yang memberikan alternatif pengganti ligamen lutut tanpa harus mengambil urat dari bagian tubuh pasien. Sebelumnya, penggantian ligamen biasanya menggunakan jaringan dari belakang paha atau betis pasien sendiri, yang berpotensi menimbulkan rasa sakit dan keterbatasan fungsi.

Teknologi ligamen buatan ini berbentuk serabut serabut berbahan PET (polietilen tereftalat) yang dijalin membentuk pita dengan diameter khusus. Bahan ini kompatibel dengan tubuh manusia, aman ditanamkan, dan tidak menimbulkan reaksi penolakan, sehingga mengurangi risiko komplikasi seperti infeksi yang kerap terjadi pada donor jaringan.

Salah satu keunggulan utama ligamen artifisial adalah percepatan proses pemulihan pasien. Biasanya, pasien membutuhkan waktu enam bulan untuk kembali beraktivitas setelah operasi lutut konvensional. Dengan ligamen artifisial, proses rehabilitasi dapat dipersingkat hingga tiga bulan, sekaligus menekan biaya pengobatan secara keseluruhan.

Prosedur inovatif ini diaplikasikan di RS Premier Bintaro dengan dukungan transfer pengetahuan dari Prof. Tao Kun. “Tujuan utama menghadirkan Prof. Tao Kun adalah transfer knowledge agar dokter-dokter Indonesia dapat menguasai teknik rekonstruksi ligamen menggunakan ligamen buatan,” kata dr. Sapto Adji Hardjosworo, Sp.OT, subspesialis traumatologi olahraga.

Teknologi ini dapat digunakan untuk mayoritas kasus cedera ligamen lutut, kecuali kondisi khusus seperti infeksi aktif, tulang keropos, atau pasien anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Setelah operasi, ligamen artifisial akan tetap berada di tempatnya dan berfungsi menggantikan ligamen asli. Reaksi penolakan, bila terjadi, biasanya muncul dalam tiga hari pertama pascaoperasi.

Manajemen RS Premier Bintaro menegaskan bahwa keberhasilan prosedur ligamen artifisial ini memperkuat posisi rumah sakit sebagai pelopor inovasi medis di bidang ortopedi dan traumatologi di Indonesia. RS Premier Bintaro berkomitmen menghadirkan teknologi kesehatan modern dengan standar keselamatan dan kualitas internasional.

Teknologi ligamen artifisial ini diharapkan menjadi pilihan baru bagi pasien cedera lutut, terutama atlet dan orang aktif yang membutuhkan stabilitas sendi optimal serta pemulihan cepat. Dengan adopsi metode ini, pasien dapat menjalani rehabilitasi lebih singkat dan kembali ke aktivitas normal dalam waktu yang lebih efisien.

Baca selengkapnya di: www.suara.com

Berita Terkait

Back to top button