Advertisement

Waspada Kelebihan Jahe: Aturan Konsumsi Harian yang Tepat untuk Kesehatan Optimal

Jahe sudah lama dikenal sebagai bahan alami yang mampu memberikan berbagai manfaat kesehatan. Banyak orang menggunakan jahe untuk meredakan mual, nyeri, dan bahkan meningkatkan sistem kekebalan tubuh setiap hari.

Namun, penting untuk mengetahui batas aman konsumsi jahe agar manfaatnya maksimal tanpa menimbulkan efek samping. Para ahli menegaskan konsumsi jahe yang berlebihan bisa menimbulkan gangguan pencernaan seperti mulas dan refluks asam lambung.

Khasiat Jahe untuk Meredakan Mual

Jahe mengandung senyawa aktif gingerol dan shogaol yang memiliki efek anti-mual. Kedua senyawa ini bekerja dengan memblokir sinyal kimia penyebab rasa mual di otak dan usus. Penelitian menunjukkan jahe efektif mengurangi mual pada ibu hamil dan pasien kemoterapi.

Menurut Dr. Zhaoping Li dari UCLA Health, teh jahe atau permen jahe adalah pilihan praktis untuk meredakan mual, terutama ketika sulit menelan obat atau minuman.

Manfaat Anti-Inflamasi dan Pereda Nyeri

Selain meredakan mual, jahe juga berperan sebagai anti-inflamasi alami. Beberapa data awal menyebutkan jahe dapat membantu mengurangi nyeri akibat osteoartritis dan kram menstruasi. Ini membuatnya menjadi alternatif pendukung yang baik untuk mengurangi rasa tidak nyaman terkait kondisi tersebut.

Dr. Megan Crichton dari Queensland University of Technology menekankan agar jahe digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti pengobatan medis utama. Senyawa antioksidan dalam jahe juga membantu memperkuat kesehatan sel dan imunitas.

Batas Aman Konsumsi Jahe Setiap Hari

Baik jahe segar maupun bubuk memiliki manfaat yang kurang lebih sama, dengan keunggulan tersendiri. Jahe bubuk praktis digunakan, sedangkan jahe segar mengandung serat lebih utuh.

Untuk konsumsi harian yang aman, dosis yang direkomendasikan adalah:

  1. Sekitar satu sendok teh jahe bubuk
  2. Sepotong jahe segar berukuran sekitar 2,5 cm

Mengonsumsi lebih dari dosis ini secara rutin berpotensi menyebabkan efek samping ringan seperti mulas dan gangguan pencernaan. Oleh karena itu, penting untuk tidak berlebihan dan memperhatikan reaksi tubuh.

Perhatian Khusus untuk Kondisi Kesehatan Tertentu

Bagi yang memiliki penyakit tertentu atau sedang menjalani pengobatan khusus, konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen jahe secara rutin sangat dianjurkan. Hal ini untuk menghindari potensi interaksi obat dan kondisi medis yang bisa memburuk.

Jahe bukan obat mujarab, tetapi sebagai suplemen alami, jahe dapat memberikan dukungan kesehatan yang nyata jika digunakan dengan tepat. Memahami batas aman konsumsi adalah langkah penting agar manfaat jahe dapat dirasakan dengan optimal tanpa risiko negatif.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com

Berita Terkait

Back to top button