Perubahan cuaca yang tidak menentu di musim pancaroba sering menyebabkan emosi menjadi tidak stabil. Fluktuasi suhu dan pola cuaca yang tiba-tiba bisa memengaruhi kondisi fisik dan mental seseorang.
Musim pancaroba membuat tubuh harus beradaptasi secara cepat, sehingga hormon yang mengatur suasana hati ikut berubah. Kondisi ini bisa memicu perasaan mudah lelah, sensitif, bahkan gangguan mood tanpa alasan jelas.
Penyebab Emosi Tidak Stabil pada Musim Pancaroba
Pertama, paparan cahaya matahari sangat berperan dalam mengatur hormon serotonin dan melatonin. Saat durasi sinar matahari berkurang, seperti di musim gugur atau dingin, kadar serotonin menurun sehingga mood mudah memburuk.
Kedua, perubahan suhu yang ekstrem membuat tubuh mudah lesu saat dingin atau cepat emosi saat cuaca panas dan lembap. Perubahan ini mengganggu kenyamanan dan memengaruhi suasana hati.
Ketiga, perubahan rutinitas sulit dihindari selama musim pancaroba. Awal tahun ajaran baru atau libur panjang kerap menimbulkan stres akibat tekanan aktivitas baru atau hilangnya pola kegiatan.
Keempat, faktor sosial dan lingkungan berkontribusi terhadap suasana hati. Berkurangnya interaksi sosial di musim dingin atau tekanan yang meningkat selama musim panas dapat memperberat kondisi mental.
Faktor Hormon dan Vitamin yang Berperan
Otak mengandalkan sinyal dari lingkungan, terutama cahaya matahari, untuk mengatur produksi hormon yang menjaga kesehatan mental. Saat intensitas cahaya berkurang, produksi serotonin dan vitamin D menurun, menyebabkan risiko merasa sedih dan cemas meningkat.
Melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur, juga meningkat di musim dingin karena malam lebih panjang. Peningkatan ini membuat tubuh merasa mudah mengantuk dan energi menurun.
Vitamin D yang diperoleh dari sinar matahari sangat penting untuk fungsi otak dan kestabilan emosi. Kekurangan vitamin ini terkait erat dengan masalah depresi dan kecemasan selama musim dingin.
Solusi Mengatasi Emosi Tak Stabil
Untuk mengatasi mood swing selama musim pancaroba, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
-
Maksimalkan paparan sinar matahari dengan menghabiskan waktu di luar ruangan pada siang hari. Buka tirai rumah agar cahaya alami masuk.
-
Pertahankan rutinitas yang konsisten seperti tidur tepat waktu, makan teratur, dan aktivitas yang stabil.
-
Tetap aktif secara fisik dengan olahraga ringan atau berjalan kaki untuk meningkatkan hormon endorfin dan mengurangi stres.
-
Konsumsi makanan bergizi yang kaya vitamin D, omega-3, dan protein untuk mendukung kesehatan otak dan emosi.
-
Lakukan relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau menulis jurnal sebagai cara menenangkan pikiran.
-
Jaga komunikasi sosial, terutama bila cuaca menghalangi bertemu langsung. Gunakan telepon atau video call untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman.
- Pertimbangkan terapi cahaya bagi yang mengalami gangguan emosi berat akibat perubahan musim. Terapi ini meniru cahaya matahari dan membantu menstabilkan mood.
Dengan memahami penyebab perubahan suasana hati di musim pancaroba dan menerapkan solusi yang tepat, gangguan emosi dapat diminimalkan. Menjaga gaya hidup sehat dan lingkungan sekitar tetap mendukung sangat membantu untuk tetap produktif dan bersemangat menjalani hari.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com





