Diabetes: Ancaman Diam-Diam yang Mengintai Kesehatan Masyarakat Global

Shopee Flash Sale

Diabetes menjadi ancaman serius yang semakin meluas di seluruh dunia. Penyakit ini disebut sebagai “silent killer” karena gejalanya yang sering tidak disadari namun dapat menyebabkan kematian.

Setiap tahun, sekitar 6,7 juta jiwa meninggal akibat diabetes, menurut laporan World Economic Forum. Jumlah ini hampir menyamai angka kematian akibat pandemi Covid-19. Saat ini, satu dari sepuluh orang dewasa di dunia mengidap diabetes. Organisasi Internasional Diabetes Federation memproyeksikan jumlah penderita diabetes global akan meningkat menjadi 780 juta pada 2045.

Definisi dan Gejala Diabetes

Diabetes adalah kondisi kronis saat tubuh tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon utama yang membantu mengatur kadar gula darah. Jika tidak terkontrol, diabetes dapat memicu komplikasi serius seperti kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan amputasi.

Diabetes dibagi menjadi beberapa tipe utama: tipe 1, tipe LADA (latent autoimmune diabetes in adults), tipe 2, dan diabetes tipe 5 yang umumnya menyerang anak dan remaja. Gejala yang umum ditemui antara lain rasa lapar dan haus yang berlebihan, penurunan berat badan, sering buang air kecil, penglihatan kabur, kelelahan berat, serta luka yang sulit sembuh.

Target Penanganan Global dan Dampak Biaya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2022 menetapkan lima target penanganan diabetes global yang harus tercapai pada 2030. Target ini meliputi diagnosis diabetes minimal 80%, pengendalian glikemia dan tekanan darah juga di angka 80%, pemberian statin pada 60% penderita usia 40 tahun ke atas, dan akses penuh insulin pada penderita tipe 1.

Biaya perawatan diabetes sangat besar. Pada 2021, beban biaya global mencapai US$ 966 miliar dan diperkirakan melampaui US$ 1 triliun pada 2045. Negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menanggung sebagian besar beban tersebut. Di Indonesia, biaya pelayanan kesehatan bagi penderita diabetes dan hipertensi mencapai Rp 30,5 triliun pada 2024, termasuk penanganan penyakit penyerta seperti stroke dan gagal ginjal.

Data Kasus Diabetes Global dan di Indonesia

WHO mencatat sembilan dari sepuluh penderita diabetes yang tidak terdiagnosis tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sejak 1980, kasus diabetes global meningkat hampir empat kali lipat. Pada tahun 2000, ada 151 juta penderita, sementara saat ini, sekitar 240 juta orang diperkirakan hidup dengan diabetes yang belum terdiagnosis.

Di Indonesia, prevalensi diabetes terus meningkat dari 5,7% pada 2007 menjadi 8,5% pada 2018, menurut Riskesdas. Indonesia berada di peringkat keenam dengan 10,3 juta penderita diabetes, di bawah China, India, Amerika Serikat, Brasil, dan Meksiko.

Diabetes pada Anak-Anak

Kasus diabetes pada anak juga mengalami peningkatan signifikan. Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan prevalensi penyakit ini melonjak dari 0,004 per 100.000 jiwa pada 2000 menjadi 2,0 per 100.000 jiwa pada 2023. Total kasus mencapai 1.645 anak dengan dominasi usia 10-14 tahun dan lebih banyak pada anak perempuan.

Deteksi dini diabetes pada anak sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Orang tua dianjurkan mengenali tanda-tanda seperti kehausan berlebih dan sering buang air kecil agar penanganan bisa cepat dilakukan.

Diabetes menuntut perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah di seluruh dunia. Peningkatan kasus yang terus terjadi menegaskan pentingnya edukasi, deteksi dini, dan pengelolaan penyakit yang tepat untuk menekan angka kematian dan dampak ekonomi yang besar akibat penyakit ini.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com

Berita Terkait

Back to top button