Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang tengah mengejar target eliminasi tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030. Hingga triwulan ketiga 2025, tercatat sekitar 3.000 kasus TBC ditemukan, jauh dari target pemerintah pusat yang menetapkan 5.000 kasus pada tahun 2025.
Kampanye TOSS TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh) menjadi upaya utama yang digelar Dinkes Sumedang untuk percepatan eliminasi penyakit ini. Kampanye itu juga diwarnai dengan penandatanganan komitmen bersama antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Sumedang, Dikdik Sadikin, menyatakan bahwa temuan kasus terbanyak berasal dari Kecamatan Sumedang Utara. Ia menegaskan, kolaborasi antara berbagai pihak sangat penting untuk mencapai target bebas TBC tahun 2030.
Meski demikian, Dikdik mengakui adanya tantangan signifikan di lapangan. Banyak penderita masih enggan melakukan pemeriksaan dan pengobatan karena proses penyembuhan TBC membutuhkan disiplin minum obat selama enam bulan penuh.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, mendukung penuh inisiatif Dinkes dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Ia menekankan pentingnya sosialisasi agar pasien TBC mau menjalani pengobatan hingga selesai demi menghindari resistensi obat.
Menurut Bupati Dony, penanganan TBC harus meliputi empat tahap utama, yakni promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pendekatan ini diperlukan supaya program eliminasi TBC dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, kegiatan Sumedang Walker melibatkan ribuan peserta untuk menyemarakkan kampanye. Berbagai layanan kesehatan gratis juga disediakan, termasuk pengecekan kesehatan dan operasi katarak sebagai bentuk dukungan menyeluruh pada masyarakat.
Acara puncak HKN juga ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama oleh Bupati Sumedang, Sekda, Kepala Dinas Kesehatan, tenaga medis, serta tokoh masyarakat. Komitmen ini sebagai bukti keseriusan komunitas lokal dalam mendukung eliminasi TBC.
Target eliminasi TBC di Kabupaten Sumedang sejalan dengan program nasional yang bertujuan menghapuskan penyakit menular ini secara total pada tahun 2030. Langkah proaktif seperti kampanye TOSS dan kerja sama multisektoral dapat mempercepat pencapaian target tersebut.
Pengawasan berkelanjutan dan penguatan layanan kesehatan menjadi kunci utama untuk menemukan lebih banyak kasus secara dini. Deteksi awal dan pengobatan tepat waktu dapat menekan angka penularan dan kematian akibat TBC.
Pemerintah daerah terus menggalakkan edukasi kepada masyarakat agar tidak takut memeriksakan diri bila mengalami gejala TBC. Upaya ini juga didukung dengan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di fasilitas layanan primer.
Dinkes Sumedang berkomitmen untuk memperluas jangkauan layanan TBC hingga ke pelosok daerah. Hal ini penting agar seluruh warga mendapat akses yang sama terhadap diagnostik dan pengobatan sesuai standar program nasional.
Melihat perkembangan penanganan TBC di Sumedang, kolaborasi semua pihak merupakan kunci penting dalam mengurangi beban penyakit ini. Harapannya, melalui sinergi yang kuat, target eliminasi TBC 2030 dapat terwujud sesuai harapan pemerintah dan masyarakat.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com





