Gusi bengkak sering dianggap masalah ringan oleh banyak orang, padahal kondisi ini berpotensi menjadi pintu masuk penyakit berbahaya. Pakar kesehatan gigi mengingatkan bahwa gingivitis, atau radang gusi, dapat memicu gangguan serius pada organ tubuh vital.
Profesor drg. Muhammad Luthfi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair) menegaskan, plak dan karang gigi yang menumpuk akan menjadi sarang bakteri. Bakteri tersebut bisa masuk ke aliran darah dan menyebar ke jantung, ginjal, bahkan otak, sehingga berisiko fatal.
Pentingnya Menangani Gusi Bengkak dengan Tepat
Menurut Prof. Luthfi, penyakit gusi masih bisa disembuhkan jika mendapat perawatan sedini mungkin. Cara pencegahannya meliputi menyikat gigi dengan teknik yang benar dan menggunakan pasta gigi berfluoride. Kebersihan mulut juga harus dijaga dengan rutin melakukan pemeriksaan gigi minimal enam bulan sekali.
Data menyebutkan, hampir 90 persen penduduk Indonesia mengalami gangguan gigi dan gusi dalam berbagai tingkatan. Hal ini menunjukkan masalah kesehatan mulut sangat umum dan memerlukan perhatian serius dari masyarakat.
Karang Gigi, Sumber Utama Bakteri Berbahaya
Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) FKG Unair, Prof Dr drg Agung Krismariono, menjelaskan bahwa kasus terbanyak yang ditemui selama Bulan Kesehatan Gigi Nasional adalah karang gigi. Karang gigi menjadi tempat berkembangnya bakteri yang dapat merusak jaringan gusi.
Karang gigi disebut sebagai “sarang hidup” bagi bakteri berbahaya. Jika dibiarkan, perlekatan gusi dengan gigi akan rusak. Kondisi ini memungkinkan bakteri masuk ke tubuh dan memicu penyakit sistemik yang lebih serius.
Gingivitis sebagai Penyakit Senyap
Gingivitis diklasifikasikan sebagai penyakit senyap karena tidak selalu menunjukkan gejala pada tahap awal. Anak-anak usia sekolah dasar pun kini semakin banyak yang mengalami penumpukan karang gigi. Ini menandakan risiko kesehatan gigi tidak hanya terjadi pada orang dewasa.
Menurut Prof. Agung, gusi adalah gerbang utama kesehatan tubuh. Kerusakan pada gusi membuka jalan bagi bakteri merusak organ vital yang lain. Oleh karena itu, perhatian pada gejala awal seperti gusi bengkak atau berdarah sangat penting untuk mencegah komplikasi lanjut.
Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi di Indonesia
Dalam rangka Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2025, FKG Unair dan RSGM Unair mengerahkan sekitar 130 tenaga medis setiap hari. Tenaga tersebut terdiri dari dokter residen, dokter spesialis, dan subspesialis yang memberikan layanan pemeriksaan dan perawatan gigi.
Pelayanan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi dan gusi. Pemeriksaan rutin juga membantu mengidentifikasi masalah sejak dini dan mencegah penyebaran infeksi yang dapat membahayakan keseluruhan sistem kesehatan tubuh.
Langkah Pencegahan yang Disarankan
- Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
- Menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi.
- Rutin memeriksakan gigi ke dokter setiap enam bulan.
- Menghindari konsumsi makanan dan minuman tinggi gula.
- Menjaga kebersihan mulut secara konsisten.
Pentingnya menjaga kesehatan gusi tidak boleh diabaikan. Gusi bengkak bukan hanya masalah mulut, tapi juga potensi awal penyakit berbahaya yang diam-diam menyerang tubuh. Penanganan dini dan pencegahan selalu jadi kunci menghindari risiko fatal tersebut.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com





