Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air dengan meninggalnya aktor senior Epy Kusnandar pada Rabu, 3 Desember 2025. Sang istri, Karina Ranau, mengumumkan kabar tersebut melalui Instagram pribadinya, yang kemudian memicu perhatian publik terkait riwayat kesehatan sang aktor.
Riwayat Epy Kusnandar memang mencatat bahwa ia sempat menderita kanker otak stadium akhir sejak 2011, meski sempat dinyatakan sembuh. Kondisi ini membuat banyak orang bertanya mengenai penyebab dan faktor risiko kanker otak yang menjadi perhatian kesehatan publik.
6 Penyebab Kanker Otak yang Perlu Diwaspadai
Kanker otak merupakan penyakit yang muncul akibat pertumbuhan sel otak secara tidak normal karena perubahan genetik. Meskipun belum ada penyebab pasti, ada beberapa faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap munculnya kanker otak:
-
Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
Seseorang dengan anggota keluarga yang pernah menderita kanker memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena kanker otak. Kelainan genetik seperti sindrom Li-Fraumeni dan Neurofibromatosis dapat meningkatkan kerentanan terhadap kanker ini. -
Paparan Radiasi Tinggi
Paparan radiasi dosis tinggi, seperti dari bom atom, nuklir, atau radioterapi kepala, dapat meningkatkan risiko kanker otak. Tumor dari paparan radiasi tersebut biasanya muncul setelah 10–15 tahun masa inkubasi. -
Paparan Zat Kimia Berbahaya
Lingkungan yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti vinil klorida, pestisida, dan timah memicu risiko kanker otak. Pekerja di industri plastik, karet, dan kilang minyak memiliki potensi risiko lebih besar. -
Kebiasaan Merokok dan Alkohol
Rokok mengandung bahan kimia yang merusak sel dan memicu kanker paru-paru, yang kemudian dapat menyebar ke otak (metastasis). Konsumsi alkohol juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker otak. -
Infeksi Virus dan Sistem Imun Lemah
Infeksi virus tertentu seperti HIV, cytomegalovirus, dan virus Epstein-Barr bisa merusak DNA dan melemahkan sistem imun sehingga meningkatkan risiko kanker otak. - Faktor Usia dan Jenis Kelamin
Risiko kanker otak meningkat seiring bertambahnya usia. Beberapa jenis kanker cenderung menyerang anak-anak, sementara wanita lebih rentan terhadap jenis meningioma.
Meski memiliki faktor risiko tersebut, tidak berarti setiap orang yang memilikinya pasti akan terkena kanker otak. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa faktor risiko yang jelas. Namun, menjaga gaya hidup sehat dan menghindari paparan zat berbahaya sangat dianjurkan.
Berkaca dari pengalaman Epy Kusnandar, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda awal kanker otak agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat. Gejala seperti sakit kepala yang menetap, kejang, dan gangguan keseimbangan harus segera dikonsultasikan ke dokter.
Dengan meningkatnya kesadaran akan faktor risiko dan gejala kanker otak, diharapkan masyarakat dapat melakukan pencegahan lebih dini dan memperoleh penanganan medis yang tepat. Kisah perjuangan Epy Kusnandar menjadi pengingat penting bahwa kanker otak adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian menyeluruh dari keluarga dan tenaga medis.
Baca selengkapnya di: www.suara.com