Berapa Lama Penderita Kanker Otak Bisa Bertahan Hidup? Kasus Epy Kusnandar Jadi Contoh

Shopee Flash Sale

Sempat divonis mengidap kanker otak stadium akhir pada tahun 2011, aktor Epy Kusnandar berhasil bertahan hidup hingga 14 tahun. Keputusan menjalani pengobatan alternatif jadi salah satu faktor yang memperpanjang masa hidupnya meskipun dokter awalnya memprediksi hanya tersisa empat bulan.

Kabar meninggalnya Epy Kusnandar pada 3 Desember 2025 membawa sorotan kembali pada perjuangan pasien kanker otak yang umumnya memiliki harapan hidup singkat. Meski begitu, kondisi masing-masing pasien bisa sangat bervariasi tergantung jenis dan stadium kanker yang diderita.

Berapa Lama Harapan Hidup Penderita Kanker Otak Stadium Akhir?

Data medis menunjukkan bahwa kanker otak stadium 4, khususnya glioblastoma, adalah jenis yang paling agresif dan sulit disembuhkan. Rata-rata pasien dengan glioblastoma dapat bertahan selama 12 hingga 15 bulan setelah diagnosis. Peluang untuk bertahan lebih dari lima tahun sangat kecil, yaitu sekitar 5,5 persen.

Kasus Agung Hercules yang meninggal pada 2019 akibat glioblastoma menjadi contoh nyata betapa beratnya penyakit ini. Dia sempat menjalani operasi dan perawatan medis, namun akhirnya kanker otak kembali muncul karena sifat sel kanker yang cepat berkembang.

Mengapa Kanker Otak Stadium 4 Sulit Disembuhkan?

Pada stadium akhir, tumor otak biasanya sudah tersebar dan sangat agresif. Operasi hanya mampu mengangkat massa tumor yang terlihat secara kasat mata. Sel kanker mikroskopis yang tertinggal dalam jaringan otak bisa cepat tumbuh dan menyebabkan kanker kambuh.

Selain itu, tumor di otak seringkali memiliki banyak pembuluh darah. Pengangkatan tumor secara agresif dapat menimbulkan risiko perdarahan hebat yang mengancam nyawa. Inilah alasan mengapa pengobatan kanker otak stadium akhir sangat kompleks dan sulit mencapai kesembuhan total.

Faktor yang Mempengaruhi Lama Hidup Pasien

  1. Jenis kanker otak yang diderita, seperti glioblastoma versus tumor jinak.
  2. Stadium kanker saat ditemukan, semakin awal diagnosis biasanya prognosis lebih baik.
  3. Respons pasien terhadap pengobatan, baik operasi, kemoterapi, atau pengobatan alternatif.
  4. Kondisi kesehatan secara umum dan adanya komplikasi lain seperti stroke.

Perjuangan Epy Kusnandar dalam Melawan Kanker Otak

Epy Kusnandar menunjukkan bahwa dengan dukungan medis dan semangat juang tinggi, harapan hidup bisa diperpanjang jauh melebihi prediksi awal dokter. Meski pernah mengalami stroke ringan pada 2020, komitmennya menjalani pengobatan membuatnya terus aktif berkarya hingga beberapa waktu sebelum meninggal dunia.

Hal ini penting sebagai inspirasi bahwa diagnosis kanker otak tidak selalu berarti vonis singkat. Setiap pasien memiliki perjalanan penyakit berbeda yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Penanganan yang tepat dan dukungan keluarga juga sangat menentukan kualitas hidup pasien.

Dengan perkembangan ilmu kedokteran dan terapi terkini, harapan hidup pasien kanker otak diharapkan bisa terus meningkat. Namun, upaya pencegahan, deteksi dini, dan riset tentang jenis-jenis tumor otak tetap menjadi fokus utama dunia medis untuk memberikan hasil terbaik bagi penderita.

Baca selengkapnya di: www.suara.com

Berita Terkait

Back to top button