Nangis di Bandara Kualanamu, Zaskia Adya Mecca Ungkap Momen Haru Bantu Korban Bencana Sumatra

Shopee Flash Sale

Artis Zaskia Adya Mecca baru saja menyelesaikan misi bantuan kemanusiaan untuk korban bencana di Sumatra. Saat tiba di Bandara Kualanamu, Medan, ia mengalami momen yang sangat mengharukan hingga tidak bisa menahan air matanya.

Dalam unggahan Instagram, Zaskia menuliskan bahwa ia menangis di pintu pesawat menjelang keberangkatan ke Jakarta. Ia baru saja pulang dari Takengon setelah perjalanan panjang, namun hatinya tengah resah karena kabar anaknya yang sedang demam dan suaminya yang berada di UGD. Kondisi keluarganya tersebut membuat Zaskia ingin segera pulang dan mendampingi mereka.

Sesampainya di imigrasi, seorang petugas menyapa dan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang sudah ia berikan untuk masyarakat terdampak bencana. Zaskia terharu karena petugas tersebut menggunakan kata "kami", menandakan bahwa dirinya dianggap bagian dari warga yang mengalami musibah. Ucapan terima kasih serupa juga datang dari dua orang lainnya yang memanjakan hati Zaskia dengan rasa kebersamaan yang mendalam.

Momen puncak haru terjadi saat proses boarding pesawat. Petugas tiket yang memindai barcode tiket Zaskia juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang sudah disalurkan ke masyarakat Sumatra. Meskipun Zaskia menganggap dirinya hanya sebagai pengantar titipan bantuan dari banyak orang, ucapan tersebut sangat menyentuh jiwanya hingga membuatnya berjalan cepat ke lorong pesawat untuk menyembunyikan air matanya.

Zaskia pun mengakui bahwa ia tidak yakin apakah tangisannya dipicu oleh kelelahan akibat perjalanan 7,5 jam di udara. Ia juga kebingungan antara rasa sedih melihat kondisi longsor dan desa yang hancur dengan kekhawatiran terhadap kondisi keluarganya di rumah. Namun, rasa haru yang hadir ketika menerima ucapan terima kasih tulus dari orang-orang yang ia temui menjadi momen yang sangat bermakna baginya.

Pengabdian Relawan Selama Delapan Hari di Aceh
Selama delapan hari terakhir, Zaskia menjalankan misi kemanusiaan dengan bolak-balik dari Aceh. Ia mengaku mengalami kelelahan fisik dan mental yang cukup berat. Meskipun demikian, hatinya tetap terpaut pada para korban yang terkena dampak bencana.

Saking dalamnya perasaan empati, Zaskia sering bermimpi tentang pengungsian dan suasana bencana. Ia merasa belum bisa melepaskan diri dari situasi tersebut meski berada jauh dari lokasi. Ia juga bersyukur karena semakin banyak relawan yang datang membantu, sehingga distribusi bantuan menjadi lebih merata dan tepat sasaran, khususnya ke lokasi-lokasi sulit dijangkau.

Zaskia menyoroti pentingnya pendistribusian bantuan secara langsung agar tidak terjadi penumpukan di pusat pengiriman. Hal ini menjadi kunci agar semua korban dapat merasakan bantuan secara efektif dan menjangkau seluruh wilayah terdampak.

Pentingnya Solidaritas dan Kepedulian Sosial Pasca Bencana
Kisah Zaskia menangis di Bandara Kualanamu bukan sekadar kesedihan pribadi. Cerita ini menggambarkan betapa kuatnya solidaritas dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap sesama yang sedang mengalami musibah. Ucapan terima kasih dari orang asing yang ditemui Zaskia menunjukkan bahwa masyarakat sudah menjadi satu dan saling merasakan duka.

Rasa kebersamaan seperti ini sangat diperlukan dalam menghadapi masa pemulihan pasca bencana alam. Dukungan fisik maupun emosional dari para relawan dan masyarakat umum akan mempercepat proses rehabilitasi korban dan membantu mereka bangkit kembali.

Semoga kisah Zaskia Adya Mecca ini menginspirasi banyak orang untuk terus peduli dan berkontribusi dalam bantuan bencana. Bantuan sekecil apa pun memiliki arti besar bagi mereka yang tengah berjuang menghadapi kondisi sulit. Keberlanjutan pertolongan dan kehadiran relawan menjadi kunci keberhasilan proses pemulihan di Sumatra dan daerah lain yang terdampak.

Berita Terkait

Back to top button