Pandawara Ajak Masyarakat dan Artis Donasi Rp1 M untuk Beli Hutan Indonesia

Shopee Flash Sale

Pandawara Group mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam upaya membeli hutan Indonesia. Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap kerusakan hutan yang semakin parah dan berbagai bencana alam, seperti banjir di Sumatra yang disebabkan oleh penggundulan hutan.

Gerakan ini bertujuan mengajak masyarakat untuk patungan membeli lahan hutan agar tidak dialihfungsikan, sekaligus menjaga keanekaragaman hayati dan mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut. Pandawara ingin menggerakkan partisipasi publik secara kolektif, bukan hanya menggantungkan harapan pada pemerintah atau korporasi.

Inisiatif Patungan Beli Hutan oleh Masyarakat

Kerusakan hutan di Indonesia saat ini mengancam keseimbangan ekosistem dan meningkatkan risiko bencana ekologis. Bencana banjir yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat akhir tahun 2025 menimbulkan korban jiwa hingga 967 orang. Penggundulan hutan menjadi faktor utama yang diperparah perubahan iklim serta curah hujan ekstrem.

Melalui unggahan di Instagram @pandawaragroup, aktivis ini mengusulkan agar masyarakat membeli hutan secara kolektif. Dengan donasi kecil dari berbagai kalangan, mereka dapat ikut melindungi hutan dari konversi lahan ilegal dan memastikan pengelolaan yang lebih berkelanjutan.

Tentang Pandawara Group

Pandawara Group adalah kelompok aktivis lingkungan yang terdiri dari lima orang utama: Ikhsan Destian, Gilang Rahma, Muhammad Rifqi, Rafly Pasya, dan Agung Permana. Mereka dikenal aktif di media sosial dan melakukan berbagai aksi lingkungan nyata, seperti membersihkan sampah di alam terbuka.

Gagasan membeli hutan bersama ini diluncurkan sebagai reaksi terhadap situasi krisis deforestasi dan alih fungsi hutan yang sudah merajalela di berbagai daerah di Indonesia. Pandawara membuka ruang bagi aktivis dan volunteer yang ingin bergabung dalam kampanye pelestarian hutan ini.

Dukungan dari Artis dan Influencer

Gerakan ini mendapat respons positif dari sejumlah figur publik dan influencer Indonesia. Penyanyi Denny Caknan menyatakan kesiapannya menyumbang Rp1 miliar sebagai langkah awal gerakan ini. Komentar dukungan serupa juga datang dari Denny Sumargo yang menyebut akan menjadi donatur pertama.

Selain itu, penyanyi Vidi Aldiano juga memberikan dukungan penuh untuk menjaga kelestarian hutan melalui inisiatif tersebut. Dukungan dari para artis dan figur publik ini menjadi dorongan kuat agar gerakan “beli hutan bersama” mendapatkan perhatian luas.

Respons Pemerintah Terkait Gerakan Ini

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, menegaskan bahwa secara hukum hutan bukanlah komoditas yang bisa diperjualbelikan. Oleh karena itu, gerakan patungan membeli hutan secara legal belum memungkinkan direalisasikan. Pernyataan ini menegaskan pentingnya evaluasi regulasi pengelolaan hutan di Indonesia.

Selain itu, tantangan transparansi dana dan pengelolaan kawasan turut menjadi hambatan utama yang harus diselesaikan agar gerakan ini bisa berjalan efektif. Pemerintah mengingatkan perlunya kesiapan dan pelibatan masyarakat lokal agar konservasi hutan lebih berkelanjutan.

Langkah-Langkah Konkrit dalam Gerakan “Beli Hutan Bersama”

  1. Menggalang donasi dari masyarakat luas dengan jumlah yang terjangkau.
  2. Melibatkan aktivis dan komunitas lingkungan sebagai pengelola hutan kolektif.
  3. Melakukan advokasi terhadap regulasi hutan agar mendukung konservasi berbasis masyarakat.
  4. Mengawasi penggunaan dana dan memastikan lokasi hutan yang dibeli terjaga.
  5. Meningkatkan partisipasi publik melalui edukasi dan kampanye di media sosial.

Gerakan yang diinisiasi Pandawara Group membuka ruang diskusi baru tentang pelestarian hutan Indonesia. Masyarakat, figur publik, dan pemerintah dapat bersama mencari solusi terbaik untuk menjaga paru-paru dunia ini agar tetap lestari. Meskipun menghadapi tantangan hukum dan implementasi, respons positif menjadi sinyal bahwa kesadaran akan pentingnya lingkungan semakin meningkat di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button