Mengenal Fenomena Secondhand Stress: Dampak dan Cara Mengatasinya secara Efektif

Shopee Flash Sale

Fenomena secondhand stress mulai dikenali sebagai salah satu penyebab kelelahan mental yang kerap dialami banyak orang. Kondisi ini terjadi ketika kita secara tidak sengaja merasa stres akibat interaksi dengan orang yang sedang mengalami stres atau kecemasan.

Menurut Mental Health Foundation, sebanyak 74% orang pernah merasa kewalahan dengan stres dalam setahun terakhir. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh lingkungan sosial terhadap kondisi mental seseorang.

Apa Itu Secondhand Stress?

Secondhand stress adalah stres yang muncul karena kita menangkap sinyal emosional dari orang lain yang sedang panik atau cemas. Manusia memiliki kemampuan alami untuk merespon ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh sebagai mekanisme bertahan hidup.

Fenomena ini dikenal juga sebagai emotional contagion, yaitu penularan emosi antara individu. Biasanya, secondhand stress paling sering muncul dari interaksi dengan orang-orang terdekat seperti pasangan, keluarga, teman, dan rekan kerja.

Tanda-Tanda Terkena Secondhand Stress

Mengenali situasi ketika kita terkena secondhand stress penting agar bisa segera mengambil langkah pengelolaan diri. Beberapa tanda yang sering muncul adalah:

  1. Kebiasaan stress eating atau minum berlebihan sebagai cara menenangkan diri.
  2. Menghindari kontak mata atau sibuk dengan ponsel untuk menghindari energi negatif.
  3. Fidgeting seperti mengetuk kaki atau menggigit kuku saat berinteraksi dengan orang tertentu.
  4. Menghindari individu yang memicu stres dengan keluar ruangan atau menunda membalas pesan.
  5. Sakit kepala tegang atau merasa sangat lelah setelah bertemu seseorang.
  6. Meninggalkan aktivitas favorit demi menjauh dari sumber stres.

Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa secara tidak sadar tubuh bereaksi terhadap stres yang dibawa orang lain.

Cara Mengelola dan Menghilangkan Secondhand Stress

Meski sulit dihindari, secondhand stress bisa dikelola agar tidak mengganggu kualitas hidup. Berikut beberapa langkah efektif yang bisa dilakukan:

  1. Kenali pemicu utama yang menyebarkan stres di lingkungan sekitar.
  2. Atur batas emosional (emotional boundary) untuk menjaga jarak sehat secara psikologis.
  3. Latih teknik pernapasan dan grounding, seperti napas 4-7-8 atau teknik 5-4-3-2-1 untuk menenangkan pikiran.
  4. Bangun kebiasaan self-care secara rutin untuk menjaga kesehatan mental.
  5. Latih empati tanpa menyerap emosi negatif, dengan tetap menjaga keseimbangan perasaan.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, seseorang bisa melindungi energi emosionalnya sekaligus mempertahankan hubungan sosial yang sehat.

Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Kesehatan Mental

Secondhand stress merupakan bukti nyata bahwa kondisi mental kita sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Penularan stres dari orang terdekat dapat membentuk pola kelelahan emosional yang kronis jika tidak ditangani sejak dini.

Penting untuk tetap sadar terhadap tanda-tanda stres tidak langsung ini agar kita dapat mengambil langkah preventif. Manajemen stres yang baik dan komunikasi sehat dengan lingkungan sosial adalah kunci utama menjaga keseimbangan mental.

Fenomena secondhand stress mengingatkan bahwa kesehatan mental adalah aspek yang harus dijaga bersama. Memahami dan mengenali kondisi ini akan membantu individu meningkatkan kualitas hidup dan hubungan interpersonal dengan lebih baik.

Berita Terkait

Back to top button