Fakta Mengejutkan dari Ahli: Hindari 3 Kesalahpahaman Populer soal Kesehatan

Shopee Flash Sale

Mitos kesehatan sering kali menjadi kepercayaan yang salah kaprah di masyarakat. Banyak orang percaya pada beberapa mitos yang sebenarnya tidak didukung oleh bukti ilmiah dan bisa berisiko jika diikuti.

Salah satu mitos yang populer adalah aturan lima detik. Mitos ini mengatakan bahwa makanan yang jatuh ke lantai dan diambil dalam lima detik masih aman untuk dimakan. Namun, pakar kesehatan menegaskan bahwa bakteri dapat langsung menempel pada makanan begitu menyentuh lantai.

Ruth Frechman, juru bicara American Dietetic Association, menyarankan agar makanan yang jatuh ke lantai sebaiknya dicuci jika ingin dikonsumsi. Namun, tidak semua makanan memungkinkan untuk dicuci sebelum dimakan. Thomas Murray, dokter spesialis penyakit menular anak di Yale Medicine, menjelaskan bahwa semakin lama makanan berada di lantai, semakin banyak bakteri yang menempel.

Selain itu, ada minimal 10 jenis bakteri berbahaya, seperti E. coli, yang bisa menyebabkan penyakit bawaan makanan seperti demam dan diare. Oleh sebab itu, tidak benar jika makanan diambil dalam waktu kurang dari lima detik selalu bersih dari kontaminasi.

Mitos kedua yang sering dipercaya terkait dengan minum air dingin atau es yang dianggap dapat menyebabkan perut buncit. Faktanya, hal tersebut tidak benar selama minuman tersebut tidak mengandung gula atau kalori. Pooja Makhija, ahli nutrisi, menjelaskan bahwa air murni tidak memiliki kalori sehingga tidak dapat menyebabkan berat badan naik.

Perut buncit lebih disebabkan oleh asupan kalori berlebih dari gula, lemak, dan karbohidrat yang tidak diimbangi dengan aktivitas fisik. Minuman dingin tanpa gula tidak memicu penumpukan lemak di area perut.

Mitos ketiga berkaitan dengan pengobatan luka bakar. Banyak orang percaya bahwa mengoleskan pasta gigi pada luka bakar dapat meredakan rasa sakit. Menurut Kemenkes Ditjen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pasta gigi mengandung bahan abrasif seperti kalsium karbonat dan zat pemutih yang justru dapat memperparah luka bakar.

Pasta gigi berpotensi menutup pori-pori kulit dan menimbulkan iritasi, infeksi, serta memperbesar area luka. Oleh karena itu, penggunaan pasta gigi pada luka bakar harus dihindari.

Penanganan luka bakar yang direkomendasikan oleh Medical News Today meliputi beberapa langkah berikut:
1. Mengalirkan air dingin ke luka bakar selama 5-20 menit untuk mendinginkan kulit dan mengurangi cedera.
2. Membersihkan luka dengan hati-hati.
3. Mengoleskan gel atau lotion yang mengandung lidah buaya yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri.
4. Menutup lepuhan terbuka dengan pembalut steril guna mencegah infeksi.

Lidah buaya dipercaya meningkatkan sirkulasi darah dan membantu proses penyembuhan luka.

Menurut para ahli, penting untuk memilah mana informasi yang benar dan mana yang sekadar mitos. Sebelum mempercayai suatu mitos kesehatan, disarankan untuk mencari kebenaran dari sumber terpercaya agar tidak membahayakan kesehatan.

Pemahaman yang tepat akan membantu masyarakat menjalani gaya hidup yang sehat dan terhindar dari risiko yang tidak perlu. Hindari mempercayai mitos yang belum terbukti secara ilmiah dan konsultasikan dengan tenaga medis untuk informasi kesehatan akurat.

Berita Terkait

Back to top button