Ciri Kalimat Beracun yang Cepat Terlihat oleh Orang dengan Kecerdasan Emosi Unggul

Shopee Flash Sale

Setiap orang bisa tanpa sadar mengucapkan kalimat yang bersifat toksik dan melukai perasaan orang lain. Namun, orang dengan kecerdasan emosional tinggi memiliki kepekaan lebih terhadap kalimat tersebut dan mampu mengenalinya dengan mudah.

Menurut psikolog klinis Donna Marino, kalimat toksik sering muncul dalam bentuk komunikasi pasif-agresif, seperti ketika seseorang mengatakan “Terserah deh..” yang menandakan rasa kesal atau marah yang tidak disampaikan secara langsung. Orang dengan kecerdasan emosional tinggi juga peka menangkap bahasa tubuh, nada suara, dan gestur yang menyertai kalimat tersebut.

Kalimat seperti “Jangan merasa seperti itu!” kerap meremehkan perasaan orang lain. Steven M. Sultanoff, psikolog, menjelaskan bahwa mengabaikan emosi diri sendiri dalam pengambilan keputusan dapat merugikan kesejahteraan emosional seseorang. Individu beremosi cerdas menghargai perasaan mereka sebagai bagian dari self-empathy.

Ungkapan “Sepertinya itu kurang bagus” dianggap toksik karena dapat menghambat semangat dan ambisi. Orang cerdas secara emosional memahami kapan dan bagaimana menentukan target yang realistis sesuai sumber daya waktu dan energi yang mereka miliki. Sultanoff mengungkapkan bahwa memahami batasan ini adalah ciri khas mereka.

Kalimat “Saya tidak punya pilihan lain” juga menyiratkan sikap pasrah yang jarang diucapkan oleh orang dengan kecerdasan emosional tinggi. Mereka percaya setiap situasi adalah pilihan yang bisa mereka kontrol dan ubah sesuai respons yang bijak. Sikap ini membantu mereka mengambil tanggung jawab atas kehidupan.

Frasa “Oh, itu menarik!” bisa terdengar netral tetapi juga dapat bermuatan sarkastik dan konfrontatif, terutama jika diucapkan dengan nada tertentu. Marino mengatakan bahwa infleksi kalimat sangat menentukan apakah ucapan tersebut termasuk toksik atau tidak, seperti saat seseorang menyindir pilihan penampilan orang lain.

Berikut adalah lima kalimat toksik yang mudah dikenali oleh orang dengan kecerdasan emosional tinggi menurut psikolog:

1. “Terserah deh..” – menandakan komunikasi pasif-agresif.
2. “Jangan merasa seperti itu!” – meremehkan perasaan orang lain.
3. “Sepertinya itu kurang bagus” – menurunkan semangat dan ambisi.
4. “Saya tidak punya pilihan lain” – sikap pasrah dan kehilangan kontrol.
5. “Oh, itu menarik!” – sarkasme dengan nada konfrontatif.

Kemampuan mengenali kalimat-kalimat seperti ini sangat berguna untuk menjaga kesehatan mental dan kualitas hubungan interpersonal. Dengan kecerdasan emosional yang tinggi, seseorang bisa mengelola emosi sendiri dan memahami perasaan orang lain secara lebih baik. Hal ini membantu terciptanya komunikasi yang lebih sehat dan saling menghargai.

Berita Terkait

Back to top button