Pagi hari menjadi waktu yang sangat penting untuk menentukan mood dan kesiapan menghadapi aktivitas. Namun, beberapa kebiasaan yang sering dilakukan justru berpotensi meningkatkan tingkat stres sepanjang hari. Rutinitas pagi yang negatif bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman dan berpengaruh buruk pada kesehatan mental serta produktivitas.
Kebiasaan yang tampak sepele seperti melewatkan sarapan atau langsung membuka media sosial ternyata membawa dampak fisik dan psikologis yang tidak ringan. Menurut pakar, memahami dan mengubah kebiasaan ini merupakan langkah awal agar stres tidak terus membebani sepanjang hari.
1. Melewatkan Sarapan
Sarapan pagi adalah sumber energi utama setelah tidur malam. Jika dilewatkan, otak dan tubuh harus bekerja dengan cadangan energi yang terbatas. Akibatnya, konsentrasi menurun, mood menjadi buruk, dan rasa lapar muncul lebih cepat, yang dapat mengganggu performa kerja dan aktivitas sehari-hari.
2. Langsung Memeriksa Email dan Media Sosial
Saat baru bangun, otak masih dalam kondisi setengah sadar. Memeriksa email atau media sosial bisa memicu stres sejak pagi karena notifikasi tugas, berita negatif, atau konten yang memicu emosi. Menunda membuka ponsel setidaknya 15 menit setelah bangun dianjurkan untuk menjaga pikiran tetap tenang.
3. Menekan Tombol Snooze Berulang Kali
Tombol snooze memang menggiurkan, tetapi penggunaan berulang mengganggu siklus tidur. Ini justru membuat tubuh menjadi lebih lelah dan tidak segar saat benar-benar bangun. Disarankan untuk mengatur alarm pada waktu yang realistis agar langsung bangun tanpa menunda-nunda.
4. Terburu-Buru di Pagi Hari
Beraktivitas dengan terburu-buru dapat memicu reaksi fisik seperti jantung berdebar dan otot menegang. Kondisi "panik" yang terjadi di pagi hari ini mudah terbawa sepanjang hari, menimbulkan stres berkepanjangan. Persiapan malam hari seperti menyiapkan pakaian atau perlengkapan bisa meminimalkan rasa terburu-buru.
5. Konsumsi Kafein Berlebihan
Kopi dan minuman berkafein memang membantu meningkatkan kewaspadaan. Namun, asupan berlebihan bisa memicu lonjakan hormon kortisol, yang juga dikenal sebagai hormon stres. Gejala seperti gelisah, jantung berdebar, dan kesulitan fokus bisa muncul. Oleh sebab itu, batasi konsumsi kopi dan imbangi dengan banyak minum air putih.
6. Mengabaikan Mindfulness
Melakukan aktivitas seperti tarik napas dalam-dalam, meditasi singkat, atau menulis jurnal syukur dapat menyiapkan mental menghadapi hari. Mengabaikan praktik mindfulness membuat pikiran langsung terpapar tekanan tanpa “benteng” ketenangan, sehingga mudah merasa stres. Kebiasaan ini penting untuk mengelola emosi.
7. Mengabaikan Aktivitas Fisik
Pagi hari adalah waktu optimal untuk menggerakkan tubuh dengan peregangan atau jalan kaki ringan. Aktivitas fisik ini merangsang produksi endorfin yang membantu menurunkan tingkat stres. Tanpa gerakan pagi, tubuh cenderung lesu dan pikiran mudah kacau, yang berpotensi memperberat tekanan sepanjang hari.
Memperbaiki rutinitas pagi sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Melakukan kebiasaan sehat dapat membantu mengurangi pikiran negatif dan meningkatkan kesiapan menghadapi aktivitas harian. Dengan perencanaan yang baik serta pengaturan kebiasaan, hari yang penuh stres dapat diminimalisir sejak dari awal.
