
Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi destinasi wisata alam yang sedang naik daun. Dengan ketinggian sekitar 2.665 meter di atas permukaan laut, gunung ini menawarkan pemandangan memukau yang cocok untuk pendaki pemula maupun penggemar alam. Kawah aktif, hamparan bunga edelweiss di Tegal Alun, serta udara pegunungan yang sejuk membuat Papandayan diminati banyak wisatawan.
Akses menuju Gunung Papandayan cukup mudah dari pusat kota Garut. Perjalanan darat memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam menuju basecamp utama di Cisurupan. Jalannya sudah beraspal bagus dan terdapat banyak petunjuk arah yang memudahkan pengunjung baru.
Lokasi dan Akses Gunung Papandayan
Gunung Papandayan beralamat di Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Rute paling umum adalah dari Terminal Guntur Garut menuju Cisurupan, kemudian dilanjutkan ke Camp David sebagai pintu masuk utama. Waktu tempuh total dari Garut kota sekitar 2 jam dengan kendaraan pribadi maupun umum.
Biaya Masuk dan Fasilitas
Tiket masuk kawasan Gunung Papandayan cukup terjangkau untuk wisatawan lokal, yakni Rp30.000 saat hari kerja dan Rp35.000 saat akhir pekan. Wisatawan mancanegara dikenakan tarif Rp100.000 tanpa perbedaan hari. Untuk camping, pengunjung harus membayar tambahan Rp35.000 per malam. Parkir motor dikenai biaya Rp5.000 dan parkir mobil Rp10.000. Tiket ini sudah termasuk akses ke seluruh area utama seperti kawah, Hutan Mati, dan Tegal Alun.
Cocok untuk Pendaki Pemula
Papandayan sangat ramah untuk pendaki yang baru belajar. Jalur pendakian relatif landai dan jelas, dengan ketersediaan fasilitas seperti warung dan toilet di beberapa titik. Rata-rata waktu trekking ke Tegal Alun adalah 2,5 hingga 3 jam dengan tempo santai. Pendaki pemula pun sering menjadikan Papandayan sebagai gunung pertama yang mereka daki.
Waktu Pendakian Sesuai Tujuan
Durasi pendakian tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Jika hanya sampai Hutan Mati atau Pondok Saladah, perjalanan memakan waktu 1 sampai 1,5 jam. Sedangkan untuk mencapai Tegal Alun, waktu pendakian sekitar 2,5 hingga 3 jam. Peralatan standar seperti jaket, senter, air minum, dan alas kaki nyaman wajib dibawa.
7 Spot Wisata Menarik di Gunung Papandayan
Gunung Papandayan memiliki banyak spot wisata yang dapat dinikmati, meskipun tidak sampai ke puncak. Berikut adalah tujuh tempat paling menarik:
-
Gheber Hoet Camping Area
Spot camping dengan pemandangan sunrise dan siluet Gunung Cikurai yang menawan. Kapasitas sekitar 50 hingga 70 tenda dengan biaya camping Rp35.000 per malam. -
Kawah Pengantin
Berisi dua kawah bersebelahan dengan uap belerang yang dramatis. Mitosnya terkait sepasang pengantin yang jatuh di kawasan ini. Terletak sekitar 30 menit trekking dari basecamp. -
Pondok Salada Camping Area
Lahan camping luas seluas 8 hektare dengan tanah datar dan mata air Cisaladah yang bisa diminum. Kapasitas lebih dari 100 tenda, harga camping Rp35.000 per malam. -
Kawah Emas
Salah satu kawah paling panas dengan dinding berwarna kekuningan dan asap belerang tebal. Nama ini berasal dari aktivitas tambang emas yang pernah ada di kawasan tersebut. -
Hutan Mati
Area unik terbentuk akibat letusan besar tahun 2002 yang membakar vegetasi. Pohon-pohon kering berdiri tegak menciptakan pemandangan surealis dan sangat fotogenik. -
Tegal Alun
Padang bunga edelweiss luas di ketinggian sekitar 2.000 mdpl yang memberikan pemandangan magis dengan suasana sejuk. Area ini sering dijadikan spot camping sekaligus objek foto favorit. - Kawah Baru
Muncul akibat letusan tahun 2002, kawah ini memiliki kolam air berwarna hijau kehitaman dan dikelilingi batuan belerang. Trekking sekitar 45 menit dari basecamp.
Gunung Papandayan menawarkan pengalaman alam yang menyegarkan dan menantang tanpa harus sampai puncak. Kombinasi jalur pendakian yang mudah, spot wisata beragam, serta fasilitas memadai membuatnya pilihan ideal untuk pemula maupun traveler yang ingin menikmati alam terbuka. Dengan biaya masuk yang ramah di kantong dan waktu pendakian yang singkat, Papandayan pantas menjadi destinasi utama bagi wisatawan yang ingin merasakan keindahan Jawa Barat asli.





