Apple Menolak Mandat Sanchar Saathi Pemerintah: Fakta dan Dampak Terbaru

Apple berencana menolak perintah dari Departemen Telekomunikasi (DoT) India untuk memasang aplikasi Sanchar Saathi secara pra-instal pada semua smartphone yang dijual di pasar lokal. Perusahaan asal Cupertino itu tidak akan menempuh jalur hukum, tetapi akan menyampaikan kekhawatiran terkait privasi dan keamanan aplikasi tersebut kepada pemerintah. Langkah ini menandai potensi ketegangan regulasi di tengah upaya pemerintah memperketat kerangka kerja identitas digital dan pencegahan penipuan yang terkait perangkat mobile.

Sanchar Saathi adalah bagian dari inisiatif Central Equipment Identity Register (CIER) milik pemerintah India dan diluncurkan pada Januari. Aplikasi ini memungkinkan pengguna melaporkan panggilan, SMS, dan pesan WhatsApp yang diduga penipuan dengan nomor pengirim yang terlihat. Selain itu, fitur aplikasi mencakup pemblokiran dan pelacakan ponsel hilang atau dicuri di semua jaringan telekomunikasi, serta pengecekan dan pelaporan koneksi seluler yang terdaftar atas nama pengguna yang tidak dikenal atau tidak dibutuhkan.

Perintah Pra-Instalasi Aplikasi

DoT mengarahkan semua produsen smartphone untuk mengirim perangkat baru dengan aplikasi Sanchar Saathi sudah terpasang dan dalam kondisi aktif sejak pengaturan awal ponsel. Aplikasi harus terlihat, berfungsi penuh, dan tidak boleh dinonaktifkan atau dibatasi fiturnya oleh pengguna. Produsen diberikan waktu 90 hari untuk menerapkan aturan ini dan wajib menyerahkan laporan kepatuhan dalam 120 hari. Selain itu, instruksi juga mencakup pembaruan over-the-air (OTA) untuk menginstal aplikasi pada perangkat yang sudah ada di pasar.

Manfaat dan Klaim Pemerintah

Menurut Menteri Komunikasi Jyotiraditya Scindia, aplikasi yang dibuat oleh pemerintah tersebut telah berperan penting dalam pemutusan hampir 17,5 juta nomor ponsel bermasalah atau palsu. Aplikasi ini juga berhasil melacak sekitar 2 juta ponsel yang hilang atau dicuri, dengan 750 ribu di antaranya berhasil dikembalikan kepada pemilik asli. Pemerintah mendorong penggunaan aplikasi untuk memperkuat pengamanan terhadap kejahatan siber, peretasan, dan penipuan online di India.

Kontroversi dan Klarifikasi Pemerintah

Setelah perintah DoT diumumkan, muncul laporan bahwa pengguna tidak akan bisa menghapus atau menonaktifkan aplikasi ini, yang memicu kekhawatiran privasi dan keamanan. Namun, pemerintah kemudian menegaskan bahwa aplikasi Sanchar Saathi bersifat opsional dan dapat dihapus oleh pengguna kapan saja. Mereka juga menjamin aplikasi tidak digunakan untuk pengawasan atau pemantauan panggilan, melainkan dirancang untuk meningkatkan keselamatan pelanggan saat menggunakan ponsel.

Pendapat Apple dan Potensi Ketegangan

Reuters mengungkapkan bahwa Apple tidak bermaksud mematuhi perintah pra-instalasi Sanchar Saathi di semua perangkat yang dijual di India. Apple berencana menyampaikan bahwa mereka tidak mengikuti kebijakan serupa di wilayah lain, dengan alasan kekhawatiran keamanan dan privasi dalam ekosistem iOS. Walaupun tidak akan membawa kasus ini ke pengadilan, Apple diperkirakan akan menekankan risiko kerentanan keamanan sebagai alasan ketidakpatuhan terhadap arahan pemerintah tersebut.

Berbeda dengan produsen lain yang kemungkinan akan mengikuti aturan ini, sikap Apple menunjukkan ketidaksepahaman antara perusahaan teknologi besar dan kebijakan regulasi lokal yang kian ketat. Pemerintah India terus mendorong kebijakan untuk memperkuat identitas digital dan keamanan telekomunikasi guna melindungi pengguna dari ancaman siber yang terus berkembang.

Exit mobile version