BNPB Laporkan Korban Tewas Bencana di Sumatera Meningkat Jadi 82 Orang Terbaru

Shopee Flash Sale

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat serangkaian bencana di tiga provinsi Sumatera kini mencapai 82 orang. Data ini berasal dari Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dengan korban terbanyak berasal dari Sumatera Utara.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Sumatera Utara tercatat 55 korban meninggal dunia. Rinciannya, 34 orang dari Kabupaten Tapanuli Tengah, 13 orang Tapanuli Selatan, 1 orang Pakpak Bharat, 3 orang Tapanuli Utara, dan 4 orang dari Humbang Hasundutan.

Di Sumatera Barat, BNPB mencatat ada 21 korban jiwa meninggal dunia. Angka ini berbeda satu dari data Tim DVI Polda Sumbar yang menyebutkan 22 korban meninggal dunia. BNPB memastikan data akan terus diperbarui seiring dengan proses identifikasi dan pencarian yang masih berlangsung.

Sedangkan di Provinsi Aceh, korban meninggal dunia tercatat sebanyak 6 orang. Namun, masih ada 18 orang lain yang dinyatakan hilang dan sedang dilakukan pencarian. Di Kabupaten Bener Meriah, lima korban telah ditemukan meninggal dan sembilan orang lainnya hilang.

Sementara itu, di Kabupaten Gayo Lues, satu korban meninggal dan sembilan orang dinyatakan hilang. Pencarian terhadap korban hilang ini masih terus dilakukan oleh tim evakuasi. Total korban hilang di Sumatera Utara mencapai 41 orang.

Untuk mempercepat penanganan darurat, pemerintah telah mendirikan posko utama di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Posko ini dipilih karena lokasi tersebut dianggap paling strategis dan mudah diakses untuk mobilisasi peralatan, logistik, dan personel ke wilayah terdampak.

Abdul Muhari menjelaskan, posko utama ini menjadi pusat operasi dalam menjangkau ketiga daerah yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pemerintah juga terus memantau perkembangan dan memastikan koordinasi yang efektif antara daerah terdampak dan pusat.

Pemulihan akses jalan menjadi prioritas utama karena banyak jalur terputus akibat longsor dan jembatan yang rusak. BNPB bahkan sedang menyiapkan modifikasi cuaca untuk membantu membuka jalur bantuan logistik dari Aceh hingga Sumatera Barat.

Hingga saat ini, seluruh pihak terlibat fokus dalam membantu korban dan mempercepat proses evakuasi. Pemerintah bersama TNI juga mengerahkan helikopter untuk mengantar logistik serta mempercepat bantuan di lokasi yang sulit dijangkau.

BNPB berkomitmen akan terus memperbarui data korban meninggal maupun korban hilang secara berkala. Masyarakat dihimbau untuk tetap mengikuti informasi resmi yang disampaikan pemerintah demi koordinasi yang optimal dan penanganan bencana yang efektif.

Upaya penanganan darurat ini mendapat dukungan penuh dari berbagai lembaga terkait. Koordinasi antara BNPB, instansi pemerintah daerah, dan aparat keamanan menjadi kunci utama dalam mengatasi dampak bencana di wilayah Sumatera ini.

Proses identifikasi korban terus berjalan di beberapa lokasi, terutama di Sumatera Barat yang masih mencatat perbedaan data antara BNPB dan Tim DVI. Proses ini penting untuk memastikan data yang akurat dan up-to-date guna mendukung keluarga korban dan penanganan lebih lanjut.

Pemerintah juga mengimbau warga yang berada di daerah rawan bencana untuk tetap waspada dan mengikuti anjuran evakuasi dari pihak berwenang. Keselamatan menjadi prioritas utama seiring upaya pemulihan pascabencana di tiga provinsi Sumatera.

Berita Terkait

Back to top button