Gudang Beras Bulog di Sibolga Dijarah Korban Banjir, Kondisi Stok Dilaporkan Darurat

Shopee Flash Sale

Pemimpin Wilayah Bulog Sumatera Utara, Budi Cahyanto, menyampaikan bahwa Gudang Bulog di Sibolga mengalami penjarahan oleh korban banjir yang membutuhkan bantuan pangan. Koordinasi intens dilakukan Bulog bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, dan pihak terkait untuk mengendalikan situasi serta memulihkan distribusi bantuan.

Pendataan jumlah beras dan minyak goreng yang diambil dari gudang masih berlangsung, namun komunikasi dengan petugas lapangan terkendala karena gangguan sinyal di wilayah terdampak banjir. Budi berharap penanganan pasca kejadian dapat berjalan tertib dan tepat sasaran demi kepentingan warga yang terdampak bencana.

Kondisi Darurat Penjarahan di Gudang Bulog Sibolga
Sebelum peristiwa penjarahan, gudang Bulog Sibolga menyimpan sekitar 2.400 ton beras dan 43 ribu liter minyak goreng Minyakita. Namun, setelah banjir melanda wilayah tersebut, terjadi aksi pengambilan paksa stok kebutuhan pokok oleh para korban yang kondisinya sudah sangat darurat.

Kondisi ini dianggap wajar oleh Bulog mengingat banjir menyebabkan kerusakan infrastruktur, korban jiwa, dan putusnya akses pangan. “Kami memahami masyarakat dalam kondisi darurat sehingga terpaksa berbuat demikian,” ujar Budi Cahyanto.

Aksi Penjarahan Meluas ke Ritel Modern
Bukan hanya gudang Bulog yang menjadi sasaran, aksi penjarahan juga terjadi di sejumlah ritel modern di Kota Sibolga. Spontanitas massa karena kebutuhan pangan mendesak membuat mereka kurang sabar menunggu bantuan datang.

Pengamanan dari TNI dan Polri telah diminta oleh pihak Bulog Cabang Sibolga, tetapi aparat keamanan terlambat tiba di lokasi. Massa yang sudah memadati area gudang kemudian mendobrak pagar dan merusak gembok untuk mengambil persediaan beras dan minyak goreng.

Upaya Pemulihan dan Pendataan Stok
Kanwil Bulog Sumut dan Kanca Sibolga saat ini berfokus pada pendataan kehilangan stok setelah insiden tersebut. Jumlah pasti beras dan minyak goreng yang raib belum didapatkan secara pasti, sehingga proses verifikasi masih terus dilakukan.

Gangguan sinyal komunikasi juga memperlambat koordinasi tim di lapangan. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam mengatur distribusi logistik dan bantuan ke warga terdampak banjir.

Peran Koordinasi untuk Penanganan Situasi
Bulog menegaskan pentingnya dukungan dari semua pihak agar penanganan berjalan teratur dan efektif. Kerjasama antar instansi terkait sangat dibutuhkan untuk memastikan bantuan pangan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pihak Bulog tetap berupaya menjaga stabilitas stok beras nasional, namun dalam kondisi bencana seperti ini, keberlanjutan distribusi menghadapi kendala berat. Oleh karena itu, langkah cepat dan tepat sangat krusial dalam menyikapi situasi darurat yang sedang berlangsung.

Dampak Bencana pada Penyaluran Pangan
Banjir di Sibolga memberikan dampak signifikan pada ketersediaan bahan pangan. Selain kerusakan fisik, banjir juga memutus jalur distribusi logistik sehingga stok di gudang sulit didistribusikan secara merata.

Kondisi ini memperparah kebutuhan mendesak masyarakat yang terdampak. Situasi menjadi semakin kompleks ketika massa mengambil stok bantuan secara langsung untuk memenuhi keperluan pangan sehari-hari.

Langkah penanganan ke depan memerlukan perencanaan matang agar risiko penjarahan bisa diminimalisir dan bantuan dapat tepat sasaran. Bulog dan instansi terkait terus berusaha menjaga ketertiban dan memastikan ketersediaan bahan pokok di wilayah bencana tetap aman.

Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com

Berita Terkait

Back to top button