Darurat Banjir Sumatera: Pemerintah Tambah 12 Ekskavator Percepat Penanganan Lokasi

Pemerintah mempercepat penanganan banjir dan longsor di Pulau Sumatera dengan menambah 12 unit ekskavator ke lokasi terdampak. Penambahan ini melengkapi 56 ekskavator yang sudah diterjunkan sejak 30 November 2025 untuk memulihkan kondisi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama pemerintah daerah, TNI AD, dan mitra kerja bergerak terpadu. Fokus utama alat berat adalah membuka alur sungai, pengerukan sedimen, membuka akses jalan yang terputus, dan mendukung operasi pencarian serta penyelamatan korban.

Mobilisasi Alat Berat di Sumatera

Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan alat berat itu dikerahkan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di tiga wilayah. Masing-masing BWS Sumatera I di Aceh, BBWS Sumatera II di Sumut, serta BWS Sumatera V di Sumbar mengelola langsung operasi penanganan bencana.

Hingga tanggal 30 November 2025, sebanyak 56 ekskavator telah beroperasi di lapangan. Kemudian, 12 unit ekskavator tambahan tengah dimobilisasi untuk mempercepat pemulihan di titik-titik krusial. Keputusan penambahan ini merupakan hasil kolaborasi Kementerian PU, pemda, TNI AD, dan mitra kerja.

Distribusi Ekskavator dan Fokus Penanganan

Pembagian tugas alat berat di tiga provinsi terdampak sebagai berikut:

  1. Provinsi Aceh (BWS Sumatera I):
    • Disiapkan 9 unit alat berat, terdiri dari 7 ekskavator yang sudah beroperasi dan 2 wheel loader dalam proses mobilisasi.
    • Lokasi operasi meliputi Aceh Barat, Pidie Jaya, Aceh Tenggara, Aceh Utara, dan Pidie.
    • Kegiatan fokus pada pembersihan sedimen di saluran pembuang, area longsoran, serta penanganan pintu pasang surut guna mengurangi banjir akibat arus balik air (backwater).
  2. Sumatera Utara (BBWS Sumatera II):
    • Bersama BPJN Sumut, Pemprov Sumut, Pemkab Tapanuli Utara, dan TNI AD, menurunkan 10 alat berat.
    • Fokus utama membuka akses Jalan Nasional Tarutung–Sibolga yang tertutup puluhan titik longsor.
    • Telah dibuka 30 km dari total 60 km jalur dalam dua hari terakhir dengan membersihkan 26 titik longsoran.
    • Bantuan material darurat disiapkan berupa 849 geobag dan 1.300 bronjong kawat di Tapanuli Tengah.
    • Akses menuju Desa Sibalanga yang sebelumnya terisolasi kini dapat dimasuki kendaraan roda empat.
  3. Sumatera Barat (BWS Sumatera V):
    • Fokus penanganan pada pengerukan sedimen dan pemulihan alur sungai.
    • Di Kota Padang, satu ekskavator long arm membersihkan sedimentasi intake PDAM dan didukung dua unit mobile pump untuk menurunkan banjir di Kelurahan Ulak Karang Utara.
    • Di Padang Pariaman, pengerjaan sedimentasi muara Batang Ulakan terus berjalan.
    • Kabupaten Agam dan Tanah Datar menerima bantuan ratusan bronjong untuk normalisasi Sungai Batang Malalo dan perbaikan darurat.

Menurut Menteri Dody, penanganan bencana ini dilakukan secara terpadu dan melibatkan berbagai instansi agar pemulihan bisa berlangsung lebih cepat dan efektif. Penggunaan alat berat merupakan langkah strategis untuk membuka akses vital serta mengurangi dampak banjir dan longsor yang melanda beberapa wilayah di Sumatera.

Upaya bersama pemerintah pusat, daerah, serta TNI AD menunjukkan komitmen tinggi dalam mengatasi bencana alam yang mempengaruhi kehidupan masyarakat dan aktivitas ekonomi di wilayah terdampak. Pemerintah juga terus memantau perkembangan situasi lapangan untuk memastikan bantuan dan operasi penanganan berjalan optimal hingga kondisi benar-benar pulih.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com
Exit mobile version