Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melaporkan kenaikan jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah Sumatera. Hingga Sabtu, 6 Desember 2025 sore, total korban meninggal mencapai 914 jiwa.
Angka ini meningkat 47 orang dibandingkan data sehari sebelumnya yang tercatat 867 korban meninggal. Sebaran korban meninggal antara lain 359 jiwa di Aceh, 329 jiwa di Sumatera Utara, dan 226 jiwa di Sumatera Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menegaskan bahwa data korban bersifat dinamis. “Beberapa korban yang sebelumnya dilaporkan hilang ternyata ditemukan selamat di berbagai lokasi,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah korban yang masih dinyatakan hilang terus menurun. BNPB mencatat ada 389 jiwa yang hilang saat ini, turun signifikan dari 521 jiwa sehari sebelumnya. Penurunan ini terjadi berkat ditemukan dan diselamatkannya beberapa korban yang sebelumnya hilang.
Operasi pencarian dan pertolongan terus dilakukan secara maksimal oleh BNPB bersama instansi terkait di wilayah terdampak. Abdul Muhari menekankan pentingnya kerja keras ini untuk meminimalkan jumlah korban hilang.
Berikut rincian korban meninggal berdasarkan provinsi:
1. Aceh: 359 jiwa
2. Sumatera Utara: 329 jiwa
3. Sumatera Barat: 226 jiwa
Sedangkan jumlah korban hilang yang masih dalam proses pencarian saat ini sebanyak 389 jiwa.
Upaya evakuasi dan pertolongan masih berlangsung intensif di lokasi-lokasi terdampak. Selain fokus pencarian korban, tim juga melakukan pembersihan material longsor dan banjir untuk memperlancar akses dan distribusi bantuan.
Kondisi darurat ini menuntut koordinasi yang ketat antara BNPB, pemerintah daerah, dan berbagai lembaga kemanusiaan. Fokus utama saat ini adalah memastikan keselamatan warga serta memberikan kepastian kepada keluarga korban.
BNPB mengimbau masyarakat agar selalu mengikuti informasi resmi dan berhati-hati saat berada di wilayah terdampak. Pemerintah daerah juga diminta terus memperkuat mitigasi bencana guna mengurangi dampak buruk di masa depan.
Data terbaru yang dirilis BNPB ini menjadi acuan penting dalam penanganan pascabencana. Upaya keras dalam operasi pencarian diharapkan dapat menekan jumlah korban hilang agar tidak bertambah.
Pemerintah terus memantau perkembangan situasi dan menyiapkan langkah-langkah darurat untuk membantu warga yang terdampak banjir besar ini. Bantuan logistik dan medis terus didistribusikan untuk meringankan beban masyarakat.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com





